Sebanyak 86,6 persen penduduk Indonesia telah memiliki antibodi terhadap Covid-19. Angka ini adalah angka antibodi rata-rata dari masyarakat yang sudah divaksinasi maupun yang belum.
Hal ini merupakan hasil survei sero yang dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Survei ini dilakukan pada November-Desember 2021.
“Ini jadi masukan yang sangat berharga dan Indonesia jadi salah satu negara di dunia yang memanfaatkan dasar imunitas penduduk untuk perencanaan pengendalian pandemi di masa datang,” ungkap epidemiolog FKM UI Pandu Riono, kemarin.
Selain mengetahui proporsi penduduk yang memiliki kekebalan imunitas terhadap SARS-CoV-2, sero survei dilakukan untuk mengetahui berapa besar kadar antibodi yang dimiliki penduduk di Indonesia.
Kadar antibodi itu, menurut Pandu, menjadi penting dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan berbagai varian virus. Jika kadar antibodi pada tubuh seseorang cukup tinggi maka bisa menekan risiko yang sangat buruk dari pandemi ini.
Jika dirinci, survei itu mencatat, sebanyak 73,9 persen responden kebal meski belum terdiagnosis positif Covid-19 dan menerima vaksin Covid-19. “Artinya, 74 persen penduduk kita pernah terinfeksi,” imbuhnya.
Menurut Pandu, data ini menunjukkan banyak penduduk Indonesia yang tak bergejala saat positif Covid-19. Mereka tidak menjalani tes karena tidak merasa terinfeksi Covid-19. Alhasil, kasus-kasus semacam ini tak tercatat dalam sistem.
Karena itulah, secara terpisah, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat untuk tetap mengikuti vaksinasi.
Dia mengatakan, meskipun angka antibodi terhadap SARS-CoV-2 bagi responden cukup tinggi, namun bukan berarti masyarakat terbebas dari infeksi Covid-19. “Meskipun antibodi yang diproduksi tinggi setelah mendapatkan vaksinasi lengkap ditambah booster, kemungkinan untuk terinfeksi Covid-19 masih ada,” ingat Nadia.
Hanya saja risiko bergejala berat dan kematian akibat Covid-19 berkurang. Terutama bagi golongan lanjut usia dan yang memiliki komorbid sangat perlu mendapat perlindungan dari vaksinasi lengkap dan booster.
“Kami imbau masyarakat untuk segera vaksinasi, baik vaksinasi primer maupun booster, untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus seperti yang saat ini terjadi di beberapa negara lain, seperti Jerman, Perancis, Inggris, Kanada,” imbaunya. [DIR/RM.ID]
Tinggalkan Balasan