Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terus menegaskan pentingnya pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin demi mencapai kata damai. Zepensky menilai, pertemuan empat matanya dengan Putin dapat menemukan jalan keluar dari konflik yang sudah hampir sebulan berjalan.
“Saya percaya bahwa sebelum kami mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia (Vladimir Putin), kita tidak dapat benar-benar memahami apa langkah mereka,” ujar Zelensky dengan yakin, dikutip Reuters, Selasa (22/3).
“Saya siap bertemu dengan Presiden Rusia untuk mengangkat masalah wilayah pendudukan, tapi saya yakin bahwa solusi tidak akan muncul pada pertemuan ini,” tegasnya.
Zelensky bahkan bersedia untuk berkomitmen tidak akan menjadi anggota NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) dengan imbalan gencatan senjata, penarikan pasukan Rusia dan jaminan keamanan Ukraina.
Serangan Rusia di Ukraina telah menewaskan ribuan orang dan memaksa hampir seperempat dari 44 juta penduduknya mengungsi. Jerman memperkirakan jumlah pengungsi bisa mencapai 10 juta dalam beberapa pekan mendatang.
Menanggapi harapan Zelensky, juru bicara Pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan, terlalu dini untuk membicarakan pertemuan antara kedua presiden. Pasalnya, dialog damai antar kedua kubu belum mencapai terobosan.
“Untuk bisa mendiskusikan kemungkinan pertemuan antar kedua presiden, anda harus melakukan pekerjaan rumah Anda terlebih dahulu, yaitu menyepakati hasil dari negosiasi (damai),” kata Peskov, dikutip Xinhua.
“Sejauh ini, tidak ada kemajuan dalam proses negosiasi damai. Kedua presiden belum memiliki kesepakatan untuk disetujui,” sambungnya.
Delegasi Ukraina dan Rusia menggelar negosiasi secara tatap muka di Belarus mulai 28 Februari lalu demi mencari solusi dari konflik terkini. Putaran keempat telah digelar secara virtual pada 14 Maret lalu. [DAY/RM.id]
Tinggalkan Balasan