Konflik Rusia Ukraina yang sudah mau memasuki satu bulan ini membuat banyak pihak bertanya, kapan semua ini selesai
Pihak Barat yang membela Ukraina menyebut, invasi Rusia ke negara tetangganya merupakan kejahatan manusia. Rusia tidak terima.
Mereka membeberkan info-info yang memicu Moskow menggelar operasi militer ke Ukraina.
Namun, menurut Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin, semua kabar yang disebarkan Rusia hanya sebuah kebohongan.
“Rusia hanya sibuk melancarkan propaganda untuk menghalalkan serangan mereka ke Ukraina,” tuding Dubes Hamianin dalam jumpa pers virtualnya Selasa siang tadi.
“Salah satunya tuduhan Rusia bahwa ada Neo-Nazi di Ukraina. Ini gaya diplomasi Rusia yang sangat tidak baik,” cetusnya.
Dia bahkan menyebut Rusia sudah terbiasa menggunakan propaganda yang didasari kebohongan demi mencapai tujuan mereka.
“Saya tegaskan lagi ya. Ini diplomasi Rusia dan propaganda Rusia yang berdasarkan kebohongan,” tegasnya.
“Mereka melakukan ini karena untuk membenarkan agresi mereka terhadap Ukraina,” lanjutnya.
Pada momen itu, Hamianin pun menjelaskan bahwa Ukraina memiliki toleransi agama yang tinggi. Gereja-gereja yang berbeda aliran bisa bersebelahan. Mufti di Ukraina juga ikut mendukung melawan invasi Rusia.
Selama ini, Rusia mengaku membebaskan Ukraina dari Neo-Nazi, tetapi Dubes Ukraina menilai itu tidak masuk akal. Pasalnya, para pengungsi dari wilayah-wilayah yang dibebaskan Rusia tetap memilih kabur ke wilayah Ukraina meski wilayah Rusia lebih dekat.
“Cerita yang dibuat Putin dan propaganda tersebut adalah kebohongan. Saya malu atas diplomasi Rusia ini,” ujarnya sembari berharap agresi Rusia bisa segera berakhir.
“Ini kejahatan kemanusiaan. Banyak korban sipil berjatuhan. Kami berharap ini bisa selesai,” harapnya. [DAY/RM.id]
Tinggalkan Balasan