Tim Kantor Staf Presiden (KSP) turun langsung melakukan pengecekan di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten untuk memastikan pelaksanaan kebijakan tanpa karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), berjalan dengan baik.
Seperti diketahui, pada Rabu (23/3), Presiden Jokowi mengumumkan, PPLN yang tiba melalui bandar udara di seluruh Indonesia, tak perlu lagi menjalani karantina.
“Hari ini, KSP melihat langsung seluruh proses kedatangan PPLN di Bandara Soekarno-Hatta. Mulai dari turun pesawat, cek vaksin, test PCR, sampai PPLN keluar bandara. Semua berjalan dengan lancar,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo, Jumat (25/3).
Abraham yang didampingi beberapa Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden lainnya menyebut, masih ada satu proses yang perlu dicarikan solusi. Agar kebijakan bebas karantina bagi PPLN, bisa berjalan lebih maksimal. Yakni, proses pembayaran untuk tes Covid-19.
Sebab, dari hasil pengamatannya, tidak semua PPLN terutama Warga Negara Asing (WNA).sudah siap dengan mata uang rupiah. Sehingga, mereka harus lebih dulu menukarkan ke money changer.
“Jika banyak WNA yang tidak punya uang rupiah untuk bayar tes PCR, dikhawatirkan akan terjadi penumpukan. Ini yang harus dicari cara, supaya bisa lebih cepat lagi alurnya,” ucap Abraham.
Dia mengaku optimistis, kebijakan bebas karantina bagi PPLN di seluruh Indonesia, dapat mendongkrak tingkat kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta menjadi 3-4 kali lipat pada saat Lebaran.
“Saya yakin, warga kita dari luar negeri yang ingin mudik Lebaran tahun ini akan naik. Karena itu, KSP minta agar Satgas menambah kapasitas pelayanan dan melakukan rekayasa alur antrian. Agar tidak terjadi penumpukan,” tandas Abraham.
Ia pun mengimbau PPLN untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan dan testing Covid-19.
Terlebih, Satgas bersama TNI, Polri, Imigrasi, Kemenkes, dan petugas bandara sudah bekerja maksimal untuk melayani kedatangan warga, yang diperkirakan akan meningkat jumlahnya.
“Kebijakan bapak Presiden berupa kelonggaran-kelonggaran seperti ini (bebas karantina bagi PPLN) jangan disalahgunakan, dengan mengabaikan prokes dan testing. Kita harus menghargai kinerja petugas, yang terus memastikan protokol terlaksana demi keselamatan kita semua,” pungkas Abraham. [HES/RM.ID]
Tinggalkan Balasan