Sempat terhenti akibat Covid-19, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar berkomitmen melanjutkan program sanitasi berbasis pesantren (Sanitren). Setidaknya sebelum tahun 2023, akan terbangun Sanitren di 600 pondok pesantren (ponpes) di wilayah Kabupaten Tangerang.
Program lanjutan Sanitren tahun 2022 ini ditandai dengan peresmian Sanitren Ponpes Asma’ul Husna di Desa Tapos, Kecamatan Tigaraksa. Tercatat hingga saat ini, Sanitren sudah terbangun di 346 ponpes.
“Jadi tahun 2022 dan akhir tahun 2021, kita sudah mulai lagi menuntaskan program sanitasi berbasis pondok pesantren. Hal ini untuk menuntaskan visi-misi kita yakni Kabupaten Tangerang religius,” ujar Bupati Zaki dalam keterangan resminya, Senin (28/3).
Bupati Zaki menegaskan bahwa Pemkab Tangerang berkewajiban memberikan fasilitas kepada pondok pesantren sebagai sarana pendidikan Islam sekaligus lembaga pencetak alim ulama dan kiai. Hal ini bertujuan untuk menjadikan masyarakat Kabupaten Tangerang agar lebih agamis.
Sebagaimana diketahui, Sanitren merupakan bagian dari program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sudah dimulai sejak tahun 2018. Program ini menjadi salah satu program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Tangerang untuk menuntaskan persoalan sanitasi pada pondok pesantren di wilayah Kabupaten Tangerang.
Untuk program Sanitren tahun 2021, Pemkab Tangerang menganggarkan dana sebesar Rp 20 miliar bagi 150 ponpes dengan alokasi masing-masing Ponpes sebesar Rp 130 juta. Untuk penyalurannya bekerjasama dengan Kementerian Agama Kabupaten Tangerang.
Pelaksanaan program ini akan dilakukan pendampingan secara intensif kepada Ponpes yang akan menerima bantuan Sanitren. Pasalnya, mekanisme administrasi dan juga pelaporan bagi Ponpes masih menjadi hambatan, mengingat masih banyak Ponpes yang belum memahami tata cara pelaksanaan dan pertanggungjawaban program.
Program Sanitren ini memang difokuskan pada pembangunan sarana sanitasi berupa layanan air bersih untuk mandi, cuci dan WC di lingkungan pesantren. Harapannya agar setiap pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Tangerang juga mengedepankan dan memperhatikan pembangunan sanitasi di setiap pondok pesantrennya agar lebih bersih, sehat, rapi dan nyaman.
Di sisi lain, program unggulan religius yang sudah dijalankan pemerintah daerah bukan hanya meningkatkan pemahaman dari sisi keagamaan saja. Namun juga sekaligus membentuk dan meningkatkan kualitas hidup dalam sisi kesehatan para santri, guru, ulama, dan ustad.
Dengan demikian, persepsi bahwa bahwa pondok pesantren itu terbelakang, kumuh dan tidak tertata bisa hilang sama sekali. “Program unggulan ini merupakan bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah daerah untuk memberikan bantuan pembangunan sanitasi untuk pondok pesantren yang ada di Kabupaten Tangerang,” ujarnya.
Dari sekitar 800 pondok pesantren di wilayah Kabupaten Tangerang, pemerintah daerah baru bisa memberikan bantuan program Sanitren kepada total 346 pondok pesantren hingga akhir tahun 2021. Secara detil, program Sanitren tahun 2018 dimulai sebanyak 46 ponpes, tahun 2019 sebanyak 150 ponpes, tahun 2020 tidak diberikan karena covid-19, serta tahun 2021 sebanyak 150 ponpes.
“Sisanya akan kita tuntaskan hingga sebelum tahun 2023 agar semua pondok pesantren mendapatkan sanitasi yang layak,” pungkas Bupati Zaki. [DIT/RM.ID]
Tinggalkan Balasan