Tokoh senior Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Akbar Tanjung, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Theo L Sambuaga, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Paulus Januar, dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Barita Simanjuntak menyampaikan dukungan kepada Sabam Sirait untuk dijadikan Pahlawan Nasional.
Tak hanya itu, Ketua MPR RI bambang Soesatyo dan Menkopolhukam Mahfud MD mendukung penuh penganugerahan Pahlawan Nasioal kepada Sabam Sirait.
Hal itu disampaikan para tokoh senior tersebut dalam Diskusi Publik “Sabam Sirait dalam Berjuang Bagi Demokrasi dan HAM di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI), di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (28/3).
Mantan Ketua HMI dan DPR Akbar Tanjung menilai wajar Sabam Sirait ditetapkan negara sebagai pahlawan nasional. Sebab, banyak hal yang diperjuangan Sabam Sirait tak hanya di dalam negeri tetapi juga dunia internasional.
“Saya mendukung pak Sabam Sirait menjadi seorang pahlawan nasional. Saya menyatakan dukungan saya penuh sebagai pahlawan nasional karena Sabam seorang tokoh Indonesia yang sangat kita hormati,” ujar Akbar Tanjung.
Hal senada juga dikatakan Theo L Sambuaga. Theo mengaku telah mengenal Sabam sejak tahun 70-an. “Saya juga mendukung perjuangan menjadikan Sabam jadi pahlawan nasional. Prosesnya sudah benar karena dimulai dari historis administratif harus dimuai dari provinsi atau daerah,” ujar Theo Sambuaga.
Senada, Paulus Januar dan Barita Simanjuntak mengatakan, mendukung Sabam jadi pahlawan nasional. Kiprah Sabam Sirait selama hidupnya tak perlu diragukan lagi.
Hal serupa juga dikatakan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Menkopolhukam Mahfud MD. Mereka menilai sosok almarhum Sabam Sirait sangat pantas dianugerahi gelar pahlawan nasional.
Hal itu mengingat jasa dan pengabdian almarhum dalam mengisi kemerdekaan Indonesia sangat besar, khususnya dalam merawat kemajemukan bangsa dan menjaga demokrasi demi tetap tegak berdirinya NKRI.
Sementara Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyebut sosok Sabam Sirait sebagai literatur demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), kebhinekaan dan keadilan yang patut dipelajari dan diteladani.
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, Sabam Sirait memiliki perjalanan karier politik yang panjang selama 63 tahun, melintasi masa jabatan tujuh Presiden, melewati pergolakan dan perubahan dalam sejarah bangsa, sampai beliau pergi untuk selamanya di usia 85 tahun.
“Mereka menghilang untuk masuk ke dalam ingatan, tapi semangat mereka tak pernah mati. Seperti itu Sabam Sirait di hati saya,” kata LaNyalla.
Sebagaimana diketahui, Pemprov Sumatera Utara resmi mengajukan nama Sabam Sirait menjadi calon Pahlawan Nasional tahun 2022 kepada pemerintah pusat pekan lalu. [TIF/RM.ID]
Tinggalkan Balasan