Sejak Indonesia mengumumkan pembukaan perbatasan internasional untuk 42 negara pada 8 Maret lalu, wisatawan mancanegara (wisman) pun mulai berdatangan. Salah satu negara yang mendapat izin masuk adalah Australia.
Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia Penny Williams menyambut baik pembukaan itu. Menurutnya, langkah tersebut menjadi angin segar bagi para WNI yang tinggal di Australia dan juga bagi warga Negeri Kanguru.
“Saat ini, banyak WNI yang belajar maupun bekerja di Australia. Tak hanya itu, masyarakat Australia juga sudah tidak sabar untuk dapat berkunjung kembali ke Indonesia, terutama Bali,” terangnya, saat bertemu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (5/4).
Williams juga berharap, agar lebih banyak wisman asal Australia masuk ke Indonesia. Begitu juga sebaliknya. “Kami siap berkolaborasi, sehubungan penguatan kerja sama,” ungkapnya, dikutip dari keterangan resmi Kemenparekraf, kemarin.
Sebelumnya, Sandiaga menyampaikan, pasar Australia paling berpotensi untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia, terutama Bali. Dia pun mengatakan, Indonesia siap menyambut kedatangan wisman, khususnya dari Australia ke Bali. “Wisatawan Australia sudah menganggap Bali sebagai second home (rumah kedua),” ujar Sandi.
Dalam hal ini, Menparekraf berencana mengunjungi dua kota di Australia, yakni Melbourne dan Sydney. Seperti diketahui, Indonesia telah membuka perbatasan internasional sejak 8 Maret lalu. Australia menjadi salah satu dari 42 negara yang masuk daftar penerima kebijakan Visa on Arrival/VoA (Visa Kunjungan saat Kedatangan) ke Bali.
“Kami juga perlu menjelaskan kebijakan-kebijakan Indonesia terhadap dunia internasional, khususnya Australia, bahwa kebijakan ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap keselamatan dan kesehatan wisatawan,” jelasnya.
Hingga saat ini, Indonesia terus berupaya mengendalikan penyebaran Covid-19, sehingga wisman bisa merasa aman dan yakin untuk berkunjung ke negara kepulauan ini. [DAY/RM.ID]
Tinggalkan Balasan