Lingkar Mahasiswa Jakarta Raya atau LIMAJAYA telah melakukan deklarasi di Jakarta, belum lama ini. Terdiri dari perwakilan 12 kampus di Ibu Kota, LIMAJAYA siap merespon beragam isu nasional yang dianggap menjadi permasalahan bangsa.
“Banyaknya masalah bangsa ini, menyentuh nurani kami, mahasiswa-mahasiswa se-Jakarta Raya yang tergabung dalam LIMAJAYA. Kami terpanggil untuk kesekian kalinya tanpa lelah, kembali menjalankan tanggung jawab moral bangsa di pundak kami,” ujar Presidium LIMAJAYA, Farid, melalui keterangan tertulisnya kepada RM.id, Senin (11/4).
Mahasiswa Universitas Jayabaya ini menganalogikan, saat ini rakyat Indonesia tengah memanggil peran mahasiswa, sebagai jawaban bangsa yang disebutnya sedang dalam keadaan darurat keadilan. Dari ketidakadilan hukum, hingga kebijakan Pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat.
Farid menyebut, ada tujuh tuntutan yang akan diperjuangkan atas terbentuknya LIMAJAYA. Pertama, menolak eksistensi gerakan kemahasiswaan dalam pengaruh kelompok-kelompok yang sangat berkepentingan politik.
“Oleh karena itu, kami memisahkan diri dari kelompok BEMSI UNRI,” sebutnya.
Kedua, menyuarakan agar aksi yang dilakukan mahasiswa siang ini tetap bernuansa damai untuk menjaga marwah gerakan mahasiswa. Ketiga, mengimbau kepada rekan-rekan mahasiswa agar tidak terprovokasi terhadap isu-isu yang digaungkan oleh kelompok tertentu.
Keempat, mengajak kepada seluruh elemen mahasiswa yang akan turun dalam gerakan siang nanti agar mewaspadai penumpang gelap yang berpotensi memicu konflik. Kelima, menolak kenaikan harga BBM yang menyengsarakan rakyat.
Keenam, menuntut agar Pemerintah segera menstabilkan kembali harga bahan pokok. Ketujuh, mendesak pemerintah untuk menunda pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) selama ekonomi nasional belum stabil.
Terakhir, menolak keras penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden.
“Perjuangan mahasiswa tidak pernah berhenti mengisi sejarah bangsa ini, sejak zaman penjajahan hingga saat ini. Mahasiswa sebagai lapisan terluar masyarakat, menjadi pemegang tombak sekaligus perisai dalam memperjuangkan hak-hak rakyatnya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, LIMAJAYA terdiri dari perwakilan 10 kampus di Jakarta. Yaitu, Universitas Jayabaya, Universitas Unindra, Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Universitas Krisnadwipayana, Universitas Bhayangkara, Universitas Kristen Indonesia, dan STEBANK Islam Mr. Sjafruddin Prawiranegara. Kemudian, STIH Litigasi, STIH IBLAM, STAI Sadra, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro, dan Universitas Nasional. [BSH/RM.id]
Tinggalkan Balasan