Puluhan juta orang diprediksi akan mudik ke kampung halaman saat Lebaran tahun ini. Kita harus waspada. Jangan sampai Covid-19 ngamuk lagi usai Lebaran. Amit-amit deh…
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, menyebut ada 20 persen penduduk Indonesia yang rawan terinfeksi Covid-19 saat Lebaran nanti. Sebab, 20 persen penduduk Indonesia belum memiliki imunitas.
“Entah belum vaksin, belum terinfeksi, entah menurun imunitasnya akibat infeksi dan vaksinasi,” ujarnya.
Menurutnya, orang dengan penyakit penyerta (komorbid) dan lanjut usia atau lansia menjadi kelompok yang paling berisiko terinfeksi Covid-19 saat Lebaran. Termasuk juga anak usia di bawah lima tahun, dan bayi baru lahir.
“Selalu ada potensi lonjakan kasus, termasuk usai Lebaran. Karena jutaan orang akan mudik di waktu yang sama,” katanya.
Namun, lanjut Dicky, lonjakan kasus diprediksi tidak akan separah seperti tahun-tahun sebelumnya. Soalnya, jumlah orang yang memiliki imunitas jauh lebih besar dibandingkan kondisi dua tahun terakhir.
“Artinya, potensi itu mengecil. Ditambah lagi, jika ada penguatan di kriteria, di aspek protokol kesehatan (prokes), termasuk aspek kesehatan lingkungan,” ujarnya.
Dicky meminta Pemerintah tidak hanya memperhatikan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes). Pemberian dosis vaksin Covid-19 juga harus menjadi perhatian Pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan kasus usai Lebaran.
“Memastikan yang mudik, mereka sudah menambah proteksi atau belum. Kalau baru dua dosis, tambah dosis tiga, kalau baru satu dosis, tambah dosis dua,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berharap mudik Lebaran 2022 berjalan aman dan lancar. Sebab, keselamatan masyarakat merupakan prioritas Pemerintah, baik keselamatan selama perjalanan mudik maupun keselamatan kesehatan.“Kita tentu sangat menginginkan perjalanan mudik berlangsung lancar dan penuh kegembiraan,” ujar Jokowi dalam pernyataan pers, Kamis (14/4).
Jokowi lantas mewanti-wanti agar tidak ada lonjakan kasus Covid-19 yang tak terkendali setelah Lebaran. Dia ingin masyarakat tetap sehat.
“Sekali lagi, jangan sampai ada lonjakan kasus yang tak terkendali setelah kita merayakan hari raya,” ujar Jokowi.
Netizen menyadari pentingnya vaksinasi mencegah lonjakan kasus Covid-19 usai Lebaran. Meski tidak mudik, protokol kesehatan dan vaksinasi tetap penting agar imunitas tetap terjaga.
Akun @thanyonna mengaku tetap melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster meski tidak mudik. Dia mengingatkan kesehatan buat diri sendiri. “Kalau sudah sakit, mau makan apa pun nggak bisa,” ungkapnya.
Akun @lussyprymasanty mengaku sudah vaksin lengkap. Kendati begitu, untuk mudik, ke mall dan pasar, dilakukan seperlunya dan tidak setiap hari.
“Lebih baik di rumah saja. Semoga beres mudik dan liburan hari raya, tidak ada kasus naik lagi, salam sehat,” ujarnya.
Akun @kang_denifrayoga94 mengatakan, lonjakan kasus usai Lebaran akan tetap terjadi jika vaksinasi tidak dibarengi dengan prokes ketat. “Vaksinasi hanya meringankan risiko kesakitan saat lonjakan kasus,” katanya. [ASI/rm.id]
Tinggalkan Balasan