Marine Le Pen, rival berat incumbent Emmanuel Macron dalam Pilpres Prancis menilai, embargo minyak dan gas Rusia tak ubahnya seperti perbuatan hara-kiri alias ritual bunuh diri demi kehormatan ala Jepang, bagi Eropa.
Aksi blokir yang diberikan kepada Rusia lantaran telah melancarkan serangan militer ke Ukraina, disebutnya tidak menimbulkan kerugian bagi Rusia. Namun, justru merugikan Prancis.
“Tentu, kita tidak dapat melakukan hara-kiri, dengan harapan menyakiti Rusia,” ujar penantang dari kelompok sayap kanan itu, dalam debat yang disiarkan televisi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu (20/4), seperti dilansir Kantor Berita Rusia, TASS.
Le Pen menegaskan, pengenaan embargo pada pasokan gas dan minyak Rusia hanya akan membahayakan warga Prancis.
“Satu-satunya sanksi yang saya tidak setuju adalah pemblokiran impor minyak dan gas Rusia. Karena faktanya, itu hanya akan sangat merugikan rakyat Prancis. Sama sekali tidak merugikan Rusia,” jelas Le Pen.
Terkait invasi ke Ukraina yang dilancarkan sejak 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, serangan tersebut merupakan bentuk tanggapan atas permintaan kepala Republik Donbass. Membela milisi pro Moskow, yang berniat memisahkan wilayah tersebut dari Ukraina.
Putin menegaskan, Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.
Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan sejumlah negara lain menanggapi tindakan otoritas Rusia, dengan memberikan aneka sanksi terhadap negara tersebut. [HES/RM.ID]
Tinggalkan Balasan