Kebudayaan China bukanlah hal yang asing bagi masyarakat Indonesia. Berbagai perayaan budaya Negeri Tirai Bambu bisa kita lihat di berbagai wilayah di Tanah Air. Kedekatan ini membuat Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang memuji persahabatan kedua negara.
“Persahabatan Indonesia dengan China sangat lekat. Kita sudah mengenal sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu,” ujar Dubes Lu saat mengunjungi Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Jakarta, Rabu (20/4).
Kunjungan perdananya ini untuk menghadiri acara peringatan International Chinese Language Day 2022 yang diselenggarakan Pusat Bahasa Mandarin di Universitas Al Azhar Indonesia.
“Senang sekali bisa ikut berkumpul dan menyaksikan suasana budaya yang dipertunjukkan para akademisi di sini,” pujinya.
Banyak jenis penampilan seni yang disuguhkan para mahasiswa. Ada penampilan paduan suara, tari-tarian, seni opera hingga kemampuan memainka alat musik tradisional Ghuzeng, yang mirip dengan kecapi.
Yang paling mengundang decak kagum Dubes Lu adalah penampilan seni bela diri wushu. Dia bahkan bertanya-tanya dan ngobrol akrab dengan para mahasiswa yang mempertunjukkan wushu.
“Tadi itu bagus sekali. Saya suka, bagus,” puji Dubes Lu sambil sesekali mencontohkan gerakan yang menurut dia sangat memukau.
Dubes Lu makin kagum, karena para peserta antusias mempertunjukkan penampilan terbaik mereka meski di tengah ibadah puasa.
Pada kesempatan itu, dia memaparkan filosofi 20 April. Tanggal itu merupakan masa ketika diciptakannya karakter China oleh tokoh sejarawan legendaris di China, Cangjie.
“PBB menetapkan hari ini (20 April) sebagai Chinese Language Day untuk memperingati kontribusi Cangjie, nenek moyang tulisan China,” ungkap Lu.
Menurutnya, pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia juga mengalami perkembangan pesat. Pendidikan bahasa dinilai penting karena dapat mendorong masyarakat kedua negara dapat saling memahami satu sama lain.
Selain tertarik dalam bidang bahasa, siswa-siswi Indonesia juga telah menjadikan China sebagai tujuan populer belajar di luar negeri. Pertukaran pelajar, jelas Lu, mengalami peningkatan yang signifikan.
“Sebelum pandemi, mahasiswa Indonesia yang belajar di China sudah mencapai sekitar 15.000 orang,” beber Dubes yang baru aktif bekerja di Indonesia bulan lalu. [DAY/RM.ID]
Tinggalkan Balasan