Sungai Cilangkahan Meluap, Persawahan dan Kampung Terisolasi

MALINGPING, BANPOS – Hujan deras yang melanda kawasan Lebak selatan sejak Rabu malam hingga Kamis siang (20-21/04) mengakibatkan meluapnya Sungai Cilangkahan II hingga merendam ratusan hektar area persawahan dan akses jalan serta mengisolasi Kampung Peucangpari, Desa Pagelaran, Kecamatan Malingping.

Warga Kampung Peucangpari, Ramin mengatakan keadaan kampung Peucang pari sejak Kamis pagi terkurung luapan air kali Cilangkahan II. Selain itu akses jalan kampung pun tidak bisa dilalui. “Hujan dari semalam mengakibatkan Sungai Cilangkahan meluap ke pesawahan dan kampung kami. Tadi itu airnya lebih tinggi dibandingkan dengan sekarang, motor dan mobil hingga sekarang tidak bisa melintasi jalan ini karena banjir,” ungkapnya, Kamis (21/4).

Ramin berharap agar jalur jalan desa ditinggikan agar tidak terendam air luapan kali. “Saya berharap kepada Pemerintah Desa Pagelaran agar jalan ini dipertinggi sehingga nantinya tidak terendam banjir dan aktivitas masyarakat pun tidak terhambat. Untung saja rata-rata pemukiman warga posisinya agak tinggi jadi tidak semua kebanjiran, hanya terkurung gak bisa keluar kampung nih,” katanya.

Senada, Juned warga Peucangpari yang saat kejadian tengah berada di luar kota ketika pulang kamis pagi kemarin mengaku tidak bisa masuk ke Peucangpari karena jalan tertutup kubangan air. “Pagi tadi pas saya mau balik ke Peucangpari mobil tak bisa masuk, jalan Desa Pagelaran dari mulai Cibayawak dikurung air. Ya sementara saya tinggal dulu di rumah teman sambil nunggu air surut,” ujarnya.

Tokoh pemuda Desa Pagelaran, Raheli menyebut bahwa luapan kali Cilangkahan II tersebut selain meredam jalan desa juga meredam ratusan hektar area persawahan warga. “Iya hujan dari semalam selain menutup akses jalan warga juga telah menggenangi ratusan area persawahan Peucangpari dan pagelaran. Semua area tertutup air luapan sungai,” terangnya.

Kata dia, untuk mengantisipasi hal ini terulang diharapkan pemerintah bisa meninggikan area jalan desa agar akses warga tetap bisa dilalui. “Memang jalan desa ini sangat rendah posisinya, sejajar dengan permukaan sungai. Agar ini tidak terulang seperti ini, kami minta jalan desa ini posisinya ditinggikan,” papar Raheli.

Kepala Desa Pagelaran, E Herliawati kepada wartawan membenarkan kejadian tersebut. Selanjutnya ia pun akan melakukan pengecekan soal kondisi jalan dan persawahan tersebut. “Iya benar, soal jalan itu pasti kita akan pikirkan lagi untuk pengajuan berikutnya. Dan kami pun sudah memantau area persawahan yang juga terdampak,” katanya.(WDO/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *