Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) akhirnya menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama perdana di bidang ekonomi digital dan dan startup manajemen limbah.
“Saya menyambut gembira penandatanganan Nota Kesepahaman ini, yang menandai kesepakatan business to business sektor ekonomi digital pertama antara Indonesia dan Korsel di era Presidensi G20 Indonesia,” ucap Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Korsel Gandi Sulistiyanto dalam rilis KBRI Seoul, Sabtu (23/4).
Dubes Gandi menyaksikan penandatanganan MoU Kerja Sama antara Sinar Mas Land dan Reco, Inc. pada Sabtu di Seoul. “Pecah telur merupakan istilah yang tepat untuk menandai peristiwa hari ini,” katanya.
Penandatanganan MoU tersebut merupakan hasil nyata kerja sama di bidang ekonomi digital antara RI-Korsel yang dapat membuka pintu kerja sama berikutnya. Bidang penanganan limbah dipilih, sebab salah satu isu yang krusial bagi Indonesia saat ini.
CEO Sinar Mas Land Michael Widjaja mengatakan, MoU dibahas melalui pertemuan daring dalam waktu yang tidak terlalu lama. CEO Reco Inc Keunho Kim menambahkan, pihaknya bangga dapat bekerja sama dengan perusahaan sekaliber Sinar Mas yang sarat pengalaman.
Reco Inc yang merupakan singkatan dari Resource Connector adalah perusahaan pendiri perusahaan rintisan (startup) bernama Up Box yang fokus pada penanganan limbah. Di Korsel, Up Box merupakan penyedia jasa manajemen limbah yang fokus pada transportasi limbah hingga proses daur ulang.
Menyadari pentingnya penguatan kerja sama antara RI-Korsel bidang ekonomi digital dan startup, Dubes Gandi membentuk Fungsi Ekonomi Kreatif dan Digital serta Percepatan Startup di KBRI Seoul. Fungsi tersebut ditujukan untuk merancang area kerja sama antara pelaku ekonomi digital serta mengakselerasi kolaborasi antara startup RI-Korsel.
KBRI Seoul terus menjajaki kerja sama antara pelaku industri digital kedua negara. Termasuk melakukan business matchmaking di bidang yang menjadi perhatian dan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.
Hal itu dilakukan guna mendukung transformasi digital Indonesia yang telah dicanangkan Pemerintah. Apalagi langkah tersebut sejalan dengan salah satu tema utama yang diusung Presidensi G20 Indonesia. [DAY/RM.ID]
Tinggalkan Balasan