Masyarakat yang positif Covid-19 jangan nekat mudik. Ingat, orang tua di kampung halaman sudah sepuh dan rawan terinfeksi virus Corona.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry BHarmadi mengatakan, satgas di daerah akan terus siaga mengecek kondisi dan kelayakan pemudik. Apakah memenuhi syarat perjalanan, seperti sudah menerima vaksin booster atau menjalani tes dengan hasil negatif.
“Kalau ditemukan mereka yang positif sudah ada petugas di sana. Makanya satgas di daerah itu disiagakan bersama dengan TNI-Polri, satgas daerah termasuk petugas kesehatan,” kata Sonny dalam diskusi di kanal YouTube FMB9ID_ IKP, Senin (25/4).
Kata Sonny, jika ada pemudik yang ketahuan positif Covid-19, petugas akan langsung melakukan tindakan. Pemudik yang positif Covid-19 dengan gejala akan dibawa ke rumah sakit rujukan. Sementara bila pemudik tidak bergejala atau kasusnya ringan, akan dirujuk ke pusat isolasi setempat terdekat.
“Oleh karenanya kami mengimbau bagi mereka yang punya gejala atau tidak sehat, tidak mudik dulu,” imbaunya.
Sonny memastikan, pemudik yang ketahuan positif Covid-19 akan gagal pulang kampung karena harus melakukan isolasi.
“Kalau nanti di lapangan ternyata ditemukan positif dan harus melaksanakan isolasi, katakan di tempat isolasi terpusat, ya harus mau. Karena itu cara kita mencegah penularan,” pungkasnya.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daop I Jakarta Eva Chairunisa mengungkapkan, apabila ada calon penumpang yang positif Covid-19, yang bersangkutan akan diminta menuju ruang isolasi yang disediakan.
“Akan diarahkan untuk berkoordinasi dengan wilayah yang melakukan pemeriksaan lanjutan,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menekankan, masyarakat yang mudik harus melengkapi vaksinasi Covid-19 dan betul-betul dalam kondisi sehat. atang tidak membawa oleh-oleh Covid-19, dan pulangnya tidak membawa oleh-oleh Covid-19.
“Saya mohon yang akan mudik betul-betul dalam kondisi fit,” ujarnya.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama berbagi tips mencegah penularan Covid-19 saat mudik. Pertama, masyarakat perlu segera mendapat vaksinasi booster. Bukan hanya bagi pemudik tapi juga keluarga di kampung halaman.Kedua, para pemudik tetap menjaga protokol kesehatan (prokes). Terutama, memakai masker secara ketat dan rutin mencuci tangan. Ketiga, pemudik perlu berupaya optimal untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan, meski tak mudah diterapkan.
Keempat, lakukan pengecekan kesehatan jika mengalami keluhan atau kontak dengan orang lain. Saat ini, memang tak ada anjuran melakukan tes sebelum bepergian bila sudah mendapatkan vaksinasi lengkap. Namun, tes diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan.
Kelima, Pemerintah perlu memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan. Pemerintah juga perlu meningkatkan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mewaspadai penularan varian baru Covid-19.
Akun @fals_anes73 meyakini akan ada banyak orang yang terjaring razia persyaratan mudik dengan hasil tes positif Covid-19.
“Karena itu, petugas di lapangan diminta lebih cermat agar tidak ada orang yang positif Covid-19 lolos dan justru membawa oleh-oleh virus Corona ke kampung halaman,” katanya.
“Kita yang muda-muda ini mungkin bisa baik-baik saja ketika kena Covid-19. Tapi kan di rumah, di kampung halaman banyak lansia. Nah, mereka ini yang harus kita jaga karena mereka tuh termasuk kelompok rentan,” ungkap @azzura_lhi.
Akun @IhwanBiru mengimbau masyarakat yang positif Covid-19 tidak nekat mudik dan menjadwal ulang keberangkatan sampai dinyatakan negatif.
“Masyarakat tetap menjaga prokes agar mudik tetap aman, jangan sampai mengakibatkan melonjaknya kasus positif Covid-19,” ajaknya.
“Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pandemi belum usai. Apresiasi upaya siap siaga fasilitas pelayanan kesehatan dan pos kesehatan saat mudik dan arus balik setelah Lebaran. Semoga tidak terjadi lonjakan jumlah positif Covid-19 harian, saat mudik dan arus balik Lebaran,” ungkap @1404Stj.
Akun @AdiyatJatiW mengungkap kisah tetangganya yang meninggal karena anaknya nekat mudik dalam kondisi positif Covid-19. Sementara ibunya, juga punya komorbid.
“Please, sekali lagi, ini bukan soal kamu yang kuat, ini soal keselamatan sekelilingmu,” ungkapnya. [ASI/rm.id]
Tinggalkan Balasan