Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyambut kedatangan Duta Besar (Dubes) Selandia Baru, Kevin Burnett di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Senin (25/4).
Kevin disambut Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti. Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto hadir melalui teleconference.
Mengawali sambutan, Haedar Nashir menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap Selandia Baru yang berhasil membangun nilai-nilai demokrasi, penghargaan Hak Asasi Manusia dan pluralisme.
Hal ini kata Haedar tampak pada sikap tegas Pemerintah dan rakyat Selandia Baru dalam melawan Islamofobia dampak tragedi penyerangan Masjid Christchurch pada 2019. Indisen beradarah itu mengakibatkan 40 jamaah meninggal dunia.
“Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang punya pandangan bahwa demokrasi, HAM, civil society, dan peradaban bangsa adalah bagian penting dari pandangan Islam. Tapi kita saat ini perlu saling menghargai nilai-nilai etik dan peradaban agar kehidupan antar bangsa dan negara itu saling respek dan membawa dunia ini makin maju dan sejahtera,” ucapnya.
Sebagai gerakan sosial keagamaan, Muhammadiyah berkomitmen kuat untuk menjadikan puluhan ribu lembaga pendidikan yang dimilikinya sebagai tempat internalisasi nilai-nilai agama dan Hak Asasi Manusia. Karenanya, dia berharap penguatan kerja sama antara Muhammadiyah dengan Selandia Baru di bidang pendidikan dan kesehatan.
Terakhir, Haedar menyampaikan bahwa Muhammadyah berharap hubungan bilateral antara Indonesia dengan Selandia Baru dan negara-negara Pasifik juga semakin erat.
“Kami berharap, New Zealand sebagai salah satu negara di Pasifik terus menjadi dapat menjadi mitra antar bangsa yang saling terpercaya dan membawa kemajuan.
Pada kesempatan yang sama, Dubes Burnett menyatakan siap bekerja sama lebih lanjut dengan Muhammadiyah. Apalagi, dirinya mengakui telah mengetahui peranan Muhammadiyah dalam membangun masyarakat sipil dan penghargaan pada Hak Asasi Manusia.
“Di masa mendatang, Indonesia akan menjadi negara besar yang selalu kami pandang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Burnett bertemu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus di Kantor PBNU, pada Senin, 18/4/22. [MEL/RM.ID]
Tinggalkan Balasan