CILEGON, BANPOS – Meskipun kemacetan saat arus mudik Lebaran 2022 di Pelabuhan Merak menggila. Namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa sejak H-7 hingga H+7 Lebaran 2022. Seperti diketahui kemacetan terjadi hingga belasan kilometer. Pemudik harus menempuh waktu perjalanan hingga lebih dari 10 jam untuk berkendara sekitar 18 kilometer.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banten Sedya Dwisangka mengatakan, selama arus mudik dan balik Lebaran 2022, ada 175 pemudik di sekitar Pelabuhan Merak yang mengalami gangguan kesehatan. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 166 pemudik mengalami gangguan kesehatan ringan, dan diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke Sumatera,” kata Sedya saat dikonfirmasi, Senin (9/5).
Lebih lanjut, Ongki panggilan akrabnya mengatakan, sebanyak 5 pemudik yang mengalami gangguan kesehatan dirujuk ke Puskesmas Pulomerak. Sementara, 4 pemudik dirujuk ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon.
“Kalau yang dirujuk ke puskesmas yang mengalami gangguan kesehatan sedang, ada juga yang melahirkan di atas kapal. Sedangkan yang mengalami gangguan kesehatan berat dirujuk ke dua rumah sakit rujukan yaitu RSKM dan RSUD Cilegon,” tuturnya.
Kemudian Ongki mengungkapkan, beberapa pemudik mengalami gangguan kesehatan ringan seperti dehidrasi, kelelahan, pusing, mual, akibat perjalanan jauh.
“Yang punya gangguan kesehatan ringan kita minta istirahat dulu sebelum masuk kapal, dan diberi multivitamin. Yang mengalami gangguan kesehatan berat ada yang terkena serangan stroke secara mendadak saat akan naik kapal, ada juga yang epilepsi tetapi lupa bawa obat, itu kita rujuk ke rumah sakit dan diberi penanganan dulu,” ungkapnya.
Dikatakan Ongki, pada arus mudik dan balik Lebaran 2022, pihaknya menjadi leading sektor posko kesehatan. Selain pelayanan kesehatan gratis, pihaknya juga menyediakan layanan vaksinasi Covid-19 gratis di sekitar Pelabuhan Merak. “Ada sekitar 100 pelayanan vaksinasi Covid-19 yang kita berikan,” ujarnya.
Ongki mengatakan, dalam pendirian posko kesehatan, pihaknya berkolaborasi dengan berbagai pihak. Seperti Posko di Dermaga 6 dari PT ASDP Indonesia Ferry dan Dokkes Polda Banten. Di Dermaga 2 Pelabuhan Merak, posko bersama Basarnas Banten. Posko di Dermaga 5 menjadi posko dari KKP Banten. Posko dengan Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan Badan Intelijen Negara di Dermaga 4. “Kolaborasi dengan Dinkes Cilegon di Terminal Terpadu Merak,” ujarnya.
Kemudian, Ongki menjelaskan, pihaknya menggunakan ambulans motor dalam menembus kemacetan di sekitar Pelabuhan Merak. “Dari 827.000 lebih pemudik, hanya ada 175 kasus yang kesehatan, dan nol kejadian meninggal dunia, jadi tidak ada korban jiwa. Jika dari gangguan kesehatan ringan seperti kelelahan atau dehidrasi ringan, juga bisa mengakibatkan gangguan kesehatan berat, jika tidak segera kita tangani,” tandasnya.
Dibagian lain, Petugas Kesehatan Dinkes Provinsi Banten Ade Faturahman mengatakan, pelayanan kesehatan di Posko Kesehatan Dinkes Banten di Pelabuhan Merak bukan hanya melayani pemudik saja, tetapi ada kru kapal dan petugas kepolisian yang sedang bertugas mengalami gangguan kesehatan. “Kita pelayanan 24 jam non stop dari H-7 Lebaran hingga H+7 Lebaran,” singkatnya. (LUK/RUL)
Tinggalkan Balasan