Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak Rusia mengakhiri konflik di Ukraina. Menyusul verifikasi atas 200 serangan terhadap fasilitas kesehatan (faskes) di Ukraina, sejak perang berawal pada 24 Februari silam.
“Saya sangat tersentuh dengan apa yang saya lihat dan dengar. Serangan terhadap fasilitas kesehatan harus segera dihentikan,” ujar Tedros dalam kunjungannya ke Kiev, seperti dilansir CNN International, Selasa (10/5).
“Ada satu obat yang tidak dapat diberikan WHO, dan dibutuhkan Ukraina lebih dari yang lain. Obat itu bernama perdamaian. Karena itu, kami terus menyerukan Federasi Rusia, untuk menghentikan perang ini,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Tedros menegaskan, WHO akan terus mendukung sistem perawatan kesehatan Ukraina.
Terlepas dari kehancuran yang disaksikannya, Tedros mengaku melihat “ketahanan yang luar biasa” di Ukraina. Ketika orang-orang berjuang memulihkan hidup mereka.
“Ini sangat mempengaruhi saya secara pribadi. Saya tahu dampaknya. Saya tahu kehancuran perang secara langsung. Saya merasa sangat, sangat sedih ketika Rusia menginvasi Ukraina,” pungkas Tedros. [HES/RM.ID]
Tinggalkan Balasan