Erick Bikin Nyaman Rakyat Miskin

Isu kenaikan harga Pertalite mencuat seiring melonjaknya harga minyak dunia. Melihat masyarakat waswas dengan isu ini, Menteri BUMN Erick Thohir langsung memberikan penjelasan yang bikin rakyat nyaman. Erick bilang, Pemerintah akan selalu berada di samping rakyat, meski harga minyak dunia melonjak. Pemerintah tidak akan memberatkan rakyat.

Erick sadar, saat ini sedang terjadi masalah dalam rantai suplai minyak dunia. Namun, kondisi itu tidak akan membuat Pemerintah menaikkan harga Pertalite, BBM yang selama ini banyak digunakan rakyat kecil.
“Tidak mungkin Indonesia, sebuah negara yang punya kekuatan fundamental ekonomi, akan memberatkan rakyatnya. Nggak mungkin,” tegas Erick, di Graha Pertamina, Jakarta Pusat, Senin (9/5) malam.

Menurut Erick, di saat seperti inilah peran Pemerintah sangat dibutuhkan. Sama halnya ketika mengatasi pandemi Covid-19, negara hadir di dalamnya.

Dengan melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia 5 persen pada kuartal I-2022, tidak mungkin Pemerintah mempertimbangkan hal yang membebani masyarakat. “Jadi, tidak mungkin Pemerintah melakukan pertimbangan-pertimbangan yang justru memberatkan rakyatnya,” tambah mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019 ini.

Ia menegaskan, Pemerintah akan memberikan kebijakan terbaik untuk rakyatnya. Bukan hanya urusan Pertalite, tapi juga masalah minyak goreng. “Termasuk bagaimana sekarang kita terus mengintervensi yang namanya minyak goreng, CPO. Nah, ini bukan sesuatu yang aneh. Kita harus menjaga kepentingan nasional hari ini,” janji Erick.Sebelumnya, isu kenaikan harga Pertalite dan gas Elpiji menggelinding di masyarakat. Isu kenaikan ini bahkan disebut tengah dievaluasi Pemerintah. Deputi III Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian Montty Giriana menyebut, keputusan ihwal harga Pertalite ada di tangan Presiden Jokowi. Adapun Kementerian BUMN mengatur potensi penambahan subsidi energi di tengah berlanjutnya kenaikan harga komoditas energi di dunia.

Imbas kenaikan harga minyak dunia, subsidi dan kompensasi Pertalite, Solar, dan Elpiji pada 2022 diperkirakan bisa membengkak jadi Rp 350 triliun-Rp 400 triliun. Perkiraan melonjaknya subsidi tersebut dengan asumsi harga minyak melonjak menjadi 100 dolar AS per barel dari asumsi awal yang ditetapkan dalam APBN 2022 sebesar 63 dolar AS per barel.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal menyambut positif penjelasan Erick yang menenangkan rakyat tersebut. Menurutnya, penegasan Erick ini sangat tepat. Sebab, Pemerintah harus mendorong konsumsi rumah tangga dan mewaspadai inflasi.

“Inflasi sudah terlihat meningkat di kuartal I dan akan lebih tinggi di kuartal II. Selain sembako, ada juga BBM, LPG, listrik, pajak baru, cukai, pajak karbon, pajak IKN, dan lainnya. Itu akan mendorong inflasi dan menahan laju konsumsi rumah tangga. Itu yang perlu dihindari,” pesannya.

Para warganet juga senang dengan penegasan Erick. Mereka mengaku bisa bernapas lega dengan penjelasan Erick itu. “Pertalite masih sama harganya,” cuit @AndreLauzcx. “Harga Pertalite Pertamina jauh lebih murah dan masih disubsidi,” timpal @arthur_hernando. [MEN/rm.id]

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *