Idap Aneurisma Otak, Presiden China Pilih Pengobatan Alternatif

Kesehatan Presiden China Xi Jinping kembali tengah jadi pembahasan. Xi Jinping (68) disebut mengidap aneurisma otak. Pemimpin Komunis itu memilih pengobatan alternatif daripada operasi untuk mengecilkan aneurisma.

Dikutip Alodokter, aneurisma otak adalah pembesaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Penonjolan ini akan terlihat seperti buah berry yang menggantung.

Aneurisma otak yang membesar dan pecah bisa menyebabkan perdarahan dan kerusakan otak. Misalnya jika terjadi pada batang otak, aneurisma otak bisa menyebabkan terjadinya stroke batang otak. Walaupun bisa diderita siapa saja. Perluasan aneurisma ini dipercepat karena merokok dan tekanan darah tinggi.

Menurut laporan media, akibat kondisinya ini, Xi Jinping juga harus dirawat di rumah sakit pada akhir tahun 2021. Dalam sebuah unggahan internet yang kini telah dihapus lembaga sensor China, Xi Jinping lebih memilih pengobatan alternatif dan menolak bedah otak.

Xi diduga telah lama menjadi pendukung pengobatan alternatif dan mempelopori ekspor obat tradisional China sebagai pilihan untuk mengobati Covid-19.

Dilansir The Sun, desas-desus soal kesehatan Xi Jinping telah beredar sebelum pandemi Covid-19. Namun, seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, masalah kesehatan Xi Jinping juga merupakan rahasia.

Namun, isu itu santer terdengar ketika ketidakhadirannya di Olimpiade Musim Dingin Beijing tahun ini, tidak dapat dijelaskan.

Beberapa pengamat mengatakan, ketika Xi Jinping berkunjung ke Italia, Maret 2019, ia tampak pincang. Pada Oktober 2020, Xi Jinping berbicara perlahan dan terbatuk-batuk saat berpidato kepada orang-orang di Shenzhen.

Mengenal Aneurisma

Ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko aneurisma otak

1. Menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi

2. Berusia di atas 40 tahun

3. Berjenis kelamin perempuan, terutama yang sudah menopause

4. Memiliki riwayat cedera kepala

5. Memiliki riwayat mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan atau menggunakan narkoba (terutama kokain)

6. Memiliki kebiasaan merokok

7. Memiliki riwayat aneurisma otak di keluarga

Aneurisma otak yang masih berukuran kecil sering kali tidak memunculkan gejala. Namun, seiring membesarnya ukuran aneurisma, akan muncul beberapa gejala, seperti: nyeri di sekitar mata, mati rasa di salah satu sisi wajah, pusing dan sakit kepala, kesulitan berbicara, keseimbangan terganggu, sulit berkonsenstrasi atau memiliki daya ingat yang lemah, dan gangguan penglihatan atau melihat ganda.[RM.ID]

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *