Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Roma bersama Perutusan Tetap Swiss di Roma, Italia, menyoroti pentingnya dukungan untuk pemuda dan petani muda dalam pengembangan keterampilan untuk mencapai sistem pangan yang berkelanjutan.
Hal tersebut mengemuka dalam webinar berjudul Snack the System INDONESIA Sharing the Role of Youth in Promoting Innovation and Digital-based Agriculture within the Framework of South-South and Triangular Cooperation: Challenges and Opportunities, 13 Mei 2022.
Webinar gabungan itu didukung Utusan Khusus Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB untuk Kepemudaan, Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) atau South-South and Triangular Cooperation (SSTC) Food and Agriculture Organization (FAO), International Fund for Agricultural Development (IFAD), serta Kementerian Pertanian Republik Indonesia (RI).
“Melalui acara ini, Indonesia ingin mengedepankan wawasan dan pengalaman lebih lanjut tentang penguatan peran pemuda dalam inovasi dan pertanian berbasis digital, khususnya dalam kerangka KSST,” terang Sekretaris Kedua KBRI Roma, Agnes Rosari Dewi, Senin (16/5).
Acara ini dibuka dengan sambutan Minister Counsellor KBRI Roma Caka Alverdi Awal, Perutusan Tetap Swiss untuk organisasi Internasional lainnya di Roma (Rome-based agencies/RBAs) Duta Besar Pio Wennubst, dan Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Kepemudaan Jayathma Wickramanaya (lewat video).
Kegiatan menghadirkan pembicara, antara lain Nafis Khan (Senior Programme Officer Divisi FAO), Siti Munifah (Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian), I Nengah Sumerta (Duta Petani Milenial), Kiwi Aliwarga (Founder startup pertanian Mitra Sejahtera Membangun Bangsa), dan Ivan Cossio Cortez (Kepala Perwakilan IFAD Indonesia).
Webinar berjalan sangat dinamis dan dihadiri peserta dari kalangan pemuda negara anggota FAO, khususnya negara-negara Afrika dan Pasifik.
Hasil webinar ini diharapkan dapat berkontribusi bagi Committee on World Food Security-CFS Workstream on Youth dan draft rekomendasi kebijakan yang saat ini sedang dalam proses diskusi dan negosiasi.
Kegiatan ini bertujuan untuk:
1. Berbagi pengalaman Indonesia dalam mempromosikan isu kepemudaan dan inovasi di bidang pertanian
2. Meningkatkan sinergi antar pemangku kepentingan KSST dalam mengatasi kesenjangan kapasitas dan kapabilitas yang ada
3. Membahas kemitraan utama, antara lain antara Negara anggota FAO dan pemangku kepentingan penting lainnya untuk tujuan tersebut
4. Mengeksplorasi ide-ide konkret untuk kolaborasi dan proyek inovatif yang akan dilakukan dalam kerangka KSST.
Dalam bentuk yang lebih konkret, acara ini juga dapat membantu dalam menginventarisasi kebutuhan dari sesama negara berkembang dan mitra, terutama dalam rangka Implementasi MoU antara Kementerian Pertanian RI dan FAO tentang KSST.[RM.ID]
Tinggalkan Balasan