LEBAK, BANPOS – Dinas peternakan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lebak menjamin wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak tidak akan mengganggu pasokan daging ternak untuk Idul Adha mendatang. Disebutkan, sampai saat ini belum ada peternak di Lebak yang mengadukan adanya wabah PMK.
Kepala Disnakeswan Lebak, Rahmat mengaku optimistis hewan ternak untuk pasokan Idul Adha mendatang masih tersedia kendati di beberapa wilayah luar Lebak peternakannya terjangkit wabah PMK.
Disnakeswan juga akan membuat standar operasional prosedur (SOP) khusus agar distribusi ternak dari satu daerah ke daerah lain berjalan lancar tanpa terkontaminasi wabah PMK.
“Kami sudah bentuk tim monitoring untuk memeriksa kesehatan hewan di peternakan yang ada di Lebak,” ujar Rahmat, Selasa (17/5).
Menurutnya, wabah PMK ini tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Namun, wabah yang menjangkit pada hewan yang berkuku belah tersebut dapat menyebar pada radius 200 meter.
Dikatakannya, hal itu dengan ciri ciri hewan yang terjangkit di antaranya mulut meler dan terluka, tidak mau makan, berat badan dan produksi susut atau berkurang.
“Walau dagingnya dinyatakan aman untuk di konsumsi, kami berharap kepada para peternak jika menemukan ciri-ciri hewan terserang PMK agar tidak untuk dijual belikan dulu sampai hewan tersebut sembuh,” pinta Kadisnakeswan.
Tambah Rahmat, tim monitoring kesehatan hewan nanti akan turun ke lapangan guna memastikan tidak ada wabah PMK di Lebak, sehingga dapat memberikan pengawalan dan edukasi kepada para peternak.
“Untuk saat ini kami jamin peternak di Lebak bebas dari wabah PMK,” paparnya.
Sementara, Ketua Komisi II DPRD Lebak, Rully Sugiharto mendorong agar Pemkab Lebak secepat mungkin mengantisipasi wabah PMK yang saat ini merebak di Jawa Timur dan sudah mulai masuk ke Banten.
“Apalagi menjelang idul adha, konsumsi hewan pedaging merah akan meningkat, maka pemerintah harus mengantisipasi adanya wabah yang dapat menyerang ternak, apalagi untuk ternak hewan buat kurban,” ungkap Rully.(WDO/PBN)
Tinggalkan Balasan