PANDEGLANG, BANPOS- Para peternak sapi mengaku, dengan adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), maka berdampak terhadap adanya kenaikan harga bagi ternak. Hal tersebut dikarenakan, adanya biaya tambahan terhadap prosedur pencegahan wabah tersebut.
Salah satu peternak sapi, Andre mengaku merasa khawatir dengan merebaknya wabah PMK tersebut, apalagi menjelang hari raya Idul Adha nanti dapat mempengaruhi penjualan sapi sehingga terjadi penurunan penjualan.
“Kalau dibilang khawatir ya kita khawatir, tapi ditempat saya sapi stok lama, kalau PMK kan setelah lebaran kemarin. Pemesanan untuk kurban sudah ada, tapi belum pasti karena pembeli mungkin khawatir. Dan ya penurunan omset sekitar 50 persen,” terangnya.
Menurutnya, dengan adanya wabah PMK tersebut, harga penjualan sapi akan mengalami kenaikan mulai dari harga Rp3 juta hingga Rp5 juta karena banyaknya prosedur yang harus dilakukan.
“Dampak dari PMK ini cukup terasa, biasanya sapi kita jual dengan harga Rp15 juta, sekarang ya sekitar Rp 20 juta karena banyak sekali prosedurnya,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi hewan ternak tidak terpapar PMK, lanjut Andre, perawatan Kesehatan hewan ternak semakin ditingkatkan mulai dari pembersihan kendang, penyemprotan dan pemberian vitamin kepada hewan ternak.
“Dari dinas juga cukup ketat yah pengawasannya dan kita juga sebagai peternak tentunya harus kooperatif agar sapi selalu sehat,” ungkapnya.
Sementara itu, mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Pandeglang, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) setempat melakukan pengawasan secara ketat terhadap hewan ternak ke sejumlah peternakan dan penggemukan sapi yang ada di Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.
“Hari ini kita melakukan observasi ke sejumlah peternakan sebagai langkah kewaspadaan dan harapan kita tidak tersebarnya wabah PMK masuk ke Kabupaten Pandeglang,” kata Plt Kepala Distanak Kabupaten Pandeglang, Budi S Januardi kepada wartawan, Rabu (18/5).
Dalam observasi tersebut, hewan ternak sapi dilakukan pengecekan satu persatu mulai dari riwayat asal sapi hingga pemeriksaan fisik. Selain itu, petugas juga mengecek kebersihan area kandang dan pakan ternak, agar tidak menjadi penyebab PMK dan menjelang Idul Adha juga akan dilakukan pengecekan ke sejumlah lapak-lapan yang ada.
“Apalagi menjelang Idul Adha yang identik dengan kurban, mudah-mudahan hewan yang akan dikurbankan sehat semua dan observasi juga akan terus dilakukan hingga Idul Adha nanti,” terangnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada para peternak untuk tetap waspada dengan menghindari pembelian sapi dari kota yang sudah ditemukan wabah PMK. Nantinya, jika ada hewan ternak yang akan masuk ke wilayah Kabupaten Pandeglang akan dilakukan karantina di wilayah Kecamatan Cibitung.
“Kita imbau kepada peternak atau penjual agar tidak membeli hewan ternak dari wilayah yang sudah terindikasi PMK dan jika ada, kita akan karantina selama 14 hari dan akan dikeluarkan setelah dinyatakan sehat,” ungkapnya.(dhe/pbn)
Tinggalkan Balasan