PANDEGLANG, BANPOS-Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banten 1, Rizki Natakusumah mengajak kepada seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Pandeglang untuk ikut serta dalam mengawasi serta mengawal proses pelaksanaan pembangunan infrastruktur diwilayahnya masing-masing.
Sehingga pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang dinanti masyarakat bisa segera dinikmati dengan kualitas yang sesuai. Bahkan Rizki tidak menginginkan pelaksanaan pembangunan yang dananya dari hasil perjuangan di DPR RI tersebut terjadi masalah, hanya karena kualitas yang buruk atau tidak terserap.
“Berdasarkan Informasi, progres pembangunan jalan yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) masih dibawah 50 persen. Maka dari itu, kami mengajak kepada masyarakat untuk ikut serta dalam mengawal serta mengawasi proses pembangunan jalan diwilayahnya masing-masing, sehingga kualitas dan nilai manfaatnya dirasakan oleh Masyarakat,” kata Rizki Natakusumah, saat dihubungi wartawan, Kamis (19/5).
Dijelaskannya, perjuangan di DPR RI yang dilakukannya untuk menyuarakan aspirasi masyarakat mengenai infrastruktur akan terus disuarakan, agar apa yang menjadi impian masyarakat untuk mendapatkan aksesibilitas atau infrastruktur jalan yang baik bisa terwujud dan menyeluruh disetiap pelosok di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.
“Jika masyarakatnya kompak, itu akan jadi penyemangat atau booster. Saya sebagai anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI untuk terus bersuara lantang menyuarakan aspirasi masyarakat. Mengenai impian dan cita-cita masyarakat terkait Infrastruktur jalan yang bisa meningkatkan perekonomian,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang, Asep Rahmat membenarkan, progres pembangunan infrastruktur yang menggunakan DAK, jika dirata-rata sudah mencapai 40 persen dari total 6 pembangunan yang saat ini tengah dilaksanakan. Sekitar 6 ruas jalan, saat ini sedang dilaksanakan diantarannya Cisata-Pasir Koer saat ini progresnya sudah 50 persen, sedangkan untuk Jalan Cikadu-Pasirnangka sudah mencapai 60 persen, adapun untuk jalan Cisata-Marapat sudah mencapai 20 persen.
“Sedangkan untuk ruas Jalan Koranji-Barusatu dan Ruas jalan Cikeuper-Tegalserang itu baru 30 persen. Jadi kalau dirata-rata baru 40 persen. Karena dari ke 6 pekerjaan tersebut, 3 diantaranya lama dipembuatan drainase atau TPT,” katanya.
Meskipun begitu, pihaknya sangat optimistis jika pelaksanaan pembangunan 6 ruas jalan yang hampir menghabiskan anggaran Rp30 miliar tersebut, bisa rampung pada akhir Juni 2022 mendatang. Karena beberapa diantaranya pekerjaan tersebut menggunakan hotmix.
“Kalau target semuanya beres pengerjaan di bulan Juni 2022, meski ada pekerjaan yang dalam kontraknya habis pada bulan Juli 2022,” ungkapnya.(dhe)
Tinggalkan Balasan