SERANG, BANPOS – Pj Gubernur Banten Al Muktabar menghadiri rangkaian kegiatan Haul ke-129 Syekh Nawawi Al-Bantani di Pondok Pesantren Annawawi Tanara, Kabupaten Serang.
Dalam acara tersebut turut hadir Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin, Wakil Ketua MPR-RI Ahmad Muzani, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid serta tamu undangan lainnya.
“Selamat datang di tanah Tanara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Saat ini 129 tahun kita memperingati Haul Syekh Nawawi Al-Bantani, dari beliau terdapat pemikiran besar Islam, banyak sekali pemikiran-pemikiran beliau dan telah kita dibuktikan dan telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang itu menjadi dasar pemikiran filosofi kita, sampai saat ini terus untuk menjadi dasar keislaman khususnya dalam membangun Indonesia,” kata Al Muktabar saat menyampaikan sambutannya pada Haul ke-129 Syekh Nawawi Al-Bantani, Jum’at (27/5)
Ia juga menyampaikan Haul Syekh Nawawi Al-Bantani akan terus dilakukan setiap tahunnya, lantaran memiliki banyak nilai-nilai esensi dasar sebagai pedoman membangun khususnya Provinsi Banten serta tentu membangun Indonesia.
“Kita tahu saat ini dunia dihadapkan berbagai hal, yang membutuhkan esensi hati nurani kita untuk mengisi pembangunan dalam rangka kemanusiaan yang bisa menginspirasi tatanan pembangunan global. Di penjuru Banten itu terus menerus kita kembangkan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Al Muktabar memohon dukungan kepada semua pihak terkait pembangunan Provinsi Banten sehingga dapat sejajar dengan Provinsi yang lainnya.
Sementara, Wakil Presiden Republik Indonesia K.H Ma’ruf Amin menyampaikan Haul Syekh Nawawi Al-Bantani terus dilakukan guna menjadikan tauladan atau mencontohkan kepada semua pihak.
“Banyak hal tadi juga dikemukakan oleh Menteri Agama dan Pj Gubernur, salah satu yang harus menjadi teladan kita itu semangat beliau menuntut ilmu,” ujar Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dalam sambutannya.
Menurutnya, pada saat zaman dahulu betapa sulitnya seseorang untuk mencari ilmu, namun Syekh Nawawi Al-Bantani pergi ke Mekkah untuk mencari ilmu.
“Zaman itu betapa sulitnya orang berangkat ke Mekkah, mencari ilmu selain dia berputar-putar di sini mencari ilmu, kemudian beliau di Mekkah. Sampai ilmunya itu tidak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga diakui di dunia, di Timur Tengah dan negara-negara lain,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan, Syekh Nawawi Al-Bantani merupakan sosok panutan bagi para ulama di seluruh nusantara bahkan di dunia.
“Syekh Nawawi Al-Bantani adalah orang yang sangat produktif dengan karyanya, dibaca dan menginspirasi hampir seluruh tokoh agama yang ada di Indonesia, dan masih banyak karyanya yang dipelajari bukan hanya di pondok pesantren, bahkan di perguruan-perguruan tinggi,” katanya. (RUS/AZM)
Tinggalkan Balasan