SERANG, BANPOS – Varian baru Covid-19 bernama BA.4 dan BA.5 yang diklaim lebih menular oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah masuk Indonesia. Di Provinsi Banten sendiri sejumlah kasus telah ditemukan.
Pj Gubernur Banten, Al Muktabar usai mengikuti Rapat Koordinasi Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali secara virtual dari Ruang Rapat Pendopo KP3B Curug, Kota Serang, Sabtu (11/6) menegaskan, varian Covid-19 yang lebih ganas dengan Delta dan Omicron telah terdeteksi di Banten.
“Namun di kita untuk yang varian baru ini masih rendah, informasinya sekitar 8 kasus dan sedang diamati secara lebih dalam,” ungkap Al Muktabar.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap Covid-19 meskipun saat ini kasusnya sudah melandai. Masyarakat diimbau untuk tetap melaksanakan Protokol Kesehatan.
“Kondisi secara umum relatif terkendali,” ungkap Al Muktabar.
Pemprov Banten, lanjutnya, akan terus meningkatkan percepatan vaksinasi Covid-19 khususnya Booster.
“Kemudian, terus mengkomunikasikan (mengkampanyekan, red) kepada masyarakat bahwa tetap harus melaksanakan Protokol Kesehatan meskipun sudah landai,” ungkapnya.
“Kita juga akan mengikuti perkembangan sampai pertengahan Juli 2022,” tambah Al Muktabar.
Adapun, terhadap evaluasi pelaksanaan Work From Office (WFO) akan mengikuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia terkait PPKM dengan berbagai levelnya. Pihaknya akan terus meningkatkan kerjasama dengan Kepolisian dan TNI dalam penanganan Covid-19 untuk keluar dari pandemi secara permanen.
“Pandemi Covid-19 belum berakhir ya, tapi perkembangan yang melandai ini bervariabel dengan upaya kita menggiatkan usaha-usaha ekonomi produktif di Provinsi Banten,” ungkapnya.
“Kita sudah bergeliat baik bahkan pertumbuhan kita itu lebih tinggi sedikit dari pertumbuhan Nasional, itu sangat menggembirakan,” tambah Al Muktabar.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Jumat (10/6) menjelaskan jika BA.4 dan BA.5 merupakan turunan dari Omicron, dikenal varian lebih menular dari varian sebelumnya. Namun, tingkat gejala menurutnya lebih ringan bahkan tidak bergejala.
“Dengan ditemukannya sub varian ini, memang lebih cepat dari Omicron, tapi tidak lebih berat, jadi nggak perlu panik, gejala ringan dan kita bisa isolasi mandiri,” katanya.
Menurutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menjadi strategi Pemerintah mengendalikan Covid-19. Syahril menegaskan bila PPKM level 1 akan tetap berjalan selama satu bulan kedepannya.
“Di samping itu, kebijakan PPKM berkemungkinan diperpanjang. Selama kondisi dunia untuk Covid-19 dianggap oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkendali.
“PPKM ini kan strategi upaya pemerintah kita bersama mengendalikan covid, bagi yang nggak pahami PPKM menjadi pembatasan, tapi kalau lihat di PPKM level 1 semua sudah 100 persen,” katanya.
“Kita pertahankan PPKM level 1, ini kita pertahankan selama 1 bulan, apakah akan diperpanjang?, sampai dianggap stabil dan memenuhi standar WHO,” jelas Syahril.(RUS/PBN)
Tinggalkan Balasan