Aje Kendor Ingkar Janji
SERANG, BANPOS – Warga kampung Cibeo Kelurahan Pancalaksana, Kecamatan Curug, Kota Serang, mengaku menjadi korban akan janji manis pasangan Walikota dan Wakil Walikota Aje Kendor. Mereka mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi jalan rusak sepanjang 100 meter dan berharap Syafrudin-Subadri dapat mengingat janjinya dan melakukan pembangunan dengan segera.
Salah satu tokoh agama lingkungan Cibeo, Ustadz Sugiri, mengungkapkan bahwa jalan rusak sepanjang 100 meter di lingkungan Cibeo RT 001/001, belum pernah tersentuh pembangunan secara menyeluruh. Padahal, jalan tersebut merupakan akses utama warga untuk melintas, baik dari arah Baros menuju Petir maupun sebaliknya.
“Jalan ini sudah sering disurvei oleh berbagai macam instansi, mulai dari Dewan dan lain sebagainya. Tapi ya itu hanya janji-janji saja, Realisasinya tidak ada,” ujarnya, disela-sela kegiatan gotong royong pembangunan jalan TPU, Koang, Selasa (14/6).
Ia mengatakan, karena tak pernah dilirik oleh Pemerintah, masyarakat sempat melakukan aksi demonstrasi dengan menanami akses jalan rusak itu dengan pohon pisang. Tak lama kemudian, perwakilan DPUTR Kota Serang dating dan melakukan pembangunan di titik banjirnya saja dan disebut seperti asal-asalan.
“Pernah kita demo dan ditanami pohon pisang. Kemudian ada tuh dari PU (DPUTR, red) Kota Serang datang melakukan pembangunan yang pas banjirnya doang. Tapi hari itu dibenahi, besoknya sudah rusak lagi, jadi seperti asal-asalan saja,” tuturnya.
Sugiri mengungkapkan bahwa warga Cibeo berharap kepada para pimpinan Kota Serang selaku pemangku kebijakan, melalui DPUTR Kota Serang agar terus melakukan perbaikan jalan dengan metode pengecoran.
“Keinginan warga kami ini sederhana, hanya meminta untuk melakukan pengecoran jalan yang kurang lebih volumenya 100 meter. Kemudian dibangun juga drainasenya,” ungkapnya.
Ketua RW 001 Kelurahan Pancalaksana, Muhamad Sukra, mengaku sejak Kota Serang terbentuk, belum ada pembangunan infrastruktur di lingkungan tersebut.
“Semenjak Kota Serang berdiri, jalan dan drainase di kampung kita ini (Cibeo, red) belum pernah dibangun,” ucapnya.
Ketua Rw 001 Kelurahan Pancalaksana Muhamad Sukra, jalan rusak itu sudah banyak memakan korban. Tak sedikit para pengemudi motor yang menjadi korban akibat akses jalan dengan kondisi rusak itu.
“Sudah banyak pengemudi motor yang menjadi korban akibat jalan rusak ini. Karena memang badan jalan yang tidak terlihat, tertutup oleh genangan air,” katanya.
Ia mengatakan, meski akses jalan tersebut menjadi prioritas pengajuan setiap tahunnya pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), namun hingga kini tidak ada realisasi.
“Jalan ini selalu menjadi prioritas ajuan setiap tahunnya pada Musrenbang baik di tingkat Kelurahan maupun kecamatan, tapi tetap saja enggak ada realisasi,” tandasnya.
Sementara itu, Camat Curug, Eni Sudaryani, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, ia enggan memberikan tanggapan. Ia mengatakan tidak dapat memberikan tanggapan dan bisa melakukan wawancara secara langsung.(MUF/pbn)
Tinggalkan Balasan