Di Qatar Sepak Bola Jadi Pemersatu

 

DOHA, BANPOS – Qatar sukses menorehkan sejarah. Untuk pertama kalinya, Qatar akan tampil menjadi kontestan sekaligus tuan rumah Piala Dunia 2022.

Tim berjuluk The Maroon mendapatkan tiket ke putaran final Piala Dunia 2022 dengan status tuan rumah. The Maroon akan mencatatkan sejarah untuk kali pertama tampil di ajang sepak bola paling bergengsi di dunia ini.

Qatar adalah negeri kaya raya. Negeri ini terpilih menjadi tuan rumah dengan proses bidding yang diwarnai dengan isu tidak sedap.

Mulai dari tuduhan adanya skandal di tingkat tinggi lembaga sepak bola dunia FIFA, hingga sorotan tajam terkait hak asasi manusia dalam proses pembangunan sejumlah stadion dan sarana Piala Dunia.

Namun, semua itu tidak mempengaruhi status Negeri Mutiara ini sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Mereka tidak tergoyahkan.

Apalagi, setelah resmi memenangkan bidding dan resmi ditunjuk sebagai tuan rumah pada Desember 2010, Qatar menyita perhatian ketika tampil sebagai juara Piala Asia 2019. 

Qatar juga melakukan sosialisasi dengan mendatangkan sejumlah tokoh sepak bola dunia. Bahkan, Josep Pep Guardiola contohnya, pernah menjadi duta sepak bola Qatar.

Negeri ini juga mengundang beberapa mantan bintang untuk menularkan ilmunya. Xavi Hernandez contohnya, yang pernah bermain dan melatih All Sadd.

Lalu, Qatar mendapat undangan tampil di dua kejuaraan tingkat internasional: Copa America 2019 dan Concacaf Gold Cup 2021.

Semua itu semakin memperkuat posisi Qatar sebagai tuan rumah, meski dalam sejarahnya tidak pernah lolos kualifikasi di ajang ini. Faktanya, ini menjadi kali pertama mereka tampil di ajang Piala Dunia.

Sebagai tuan rumah, Qatar mendapatkan keistimewaan, tentunya dengan tidak perlu mengikuti kualifikasi. Mereka sudah otomatis lolos, langsung bermain di putaran final Piala Dunia 2022.

Status sebagai tuan rumah tentu saja mendapatkan perlakuan khusus. Ini bisa menguntungkan di satu sisi, namun juga berbahaya di sisi lainnya. 

Qatar tidak mengikuti kualifikasi yang berarti mereka tidak melalui berbagai pertarungan seperti 31 tim lainnya yang lolos.

Karena situasi itulah, Asosiasi Sepak Bola Qatar melakukan serangkaian uji coba. Selain tampil di ajang resmi seperti Copa America dan Gold Cup, mereka menghadapi lawan-lawan dari Eropa di ajang uji coba tersebut.

Dalam sembilan laga terakhir, The Maroon meraih lima kemenangan, tiga kali imbang, dan sekali mengalami kekalahan. Dalam deretan kemenangan tersebut, di antaranya mengalahkan Bulgaria 2-1 pada 26 Maret 2022 dan imbang 0-0 lawan Slovenia pada Maret 2022.

Asosiasi Sepak Bola Qatar (QFA) pun tahu betul bahwa sukses tidak hanya dibangun dalam semalam. Mereka sudah mempersiapkan arsitek untuk membangun tim yang kuat.

Pada 2017, QFA mengangkat Felix Sanchez Bas sebagai pelatih senior. Pengangkatan Feliz Sanchez menggantikan Jorge Fossati.

“Hasil uji coba cukup memuaskan. Ini pentas pertama di Piala Dunia, kami tidak ingin mengecewakan,” ujar Felix Sanchez. 

QFA memilih pelatih yang memang terlibat dalam perkembangan sepak bola negeri ini. Karena sebelum melatih timnas senior, Felix Sanchez yang kini berusia 46 tahun merupakan pelatih Timnas Qatar kategori U-19, U-20, dan U-23.

Yang membuat spesial bagi Qatar, Felix Sanchez memiliki latar belakang sebagai pelatih tim muda Barcelona.

Total, dia telah membawa timnas senior Qatar tampil dalam 78 laga dengan meraih 41 kemenangan, 14 imbang, dan 23 kali kalah. Salah satu prestasinya adalah juara Piala Asia 2019.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *