Kawasan Industri Harus Berdampak positif

SERANG, BANPOS – Pembangunan kawasan industri di Kecamatan Kasemen dan Walantaka diharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Jika tidak bisa memberikan dampak positif, keberadaan kawasan industri itu pun dipertanyakan.

Hal itu disampaikan oleh Camat Kasemen, Ahmad Nuri. Ia mengatakan bahwa sampai saat ini, kondisi di Kecamatan Kasemen masih perlu dilakukan pembangunan, guna menunjang aktivitas industri yang nantinya dibangun di Kelurahan Sawah Luhur.

“Usulan di Musrenbang memang diajukan terkait dengan infrastruktur. Seperti pembangunan jalan. Selain kebutuhan infrastruktur, kami juga mengajukan pembangunan suprastruktur sosial yang kami masukkan di dalam Musrenbang,” ujarnya kepada BANPOS, Senin (27/6).

Ia mengatakan, untuk pembangunan infrastruktur tentu sudah menjadi kewenangan kota dan provinsi. Sementara pihaknya selaku Kecamatan, memiliki sejumlah tugas persiapan menghadapi terbentuknya kawasan industri.

“Posisi kecamatan itu menginisiasi bagaimana persiapan pada tiga hal, yaitu sosial, kesiapan kondisi di lapangan dan menjaga kondusifitas investasi sebagai penunjang pembangunan di Kota Serang,” katanya.

Menurut Nuri, pihaknya memiliki tugas untuk mempersiapkan masyarakat menyambut hadirnya kawasan industri di lingkungan mereka. Apalagi sebelumnya, masyarakat Kasemen khususnya Sawah Luhur, berfokus pada pertanian.

“Bagi kecamatan Kasemen, ini tentu perlu persiapan secara sosial untuk menyambut adanya kawasan industri ini. Karena ini merupakan perubahan kondisi sosial yang harus disikapi,” ucapnya.

Nuri menegaskan, pembangunan kawasan industri di Kecamatan Kasemen harus bisa memberikan keuntungan bagi masyarakat setempat. Sebab, kawasan industri dapat membuka lapangan kerja yang luas dan menyerap tenaga kerja lokal. Kendati demikian, kualitas SDM lokal pun harus dipersiapkan.

“Tentu pembangunan kawasan industri itu harus bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat, dari segi ekonomi dan kesejahteraan. Kalau tidak bisa memberikan itu, ngapain juga dibangun,” tegasnya.

Nuri mengatakan, tidak ada gejolak dari masyarakat mengenai pembangunan kawasan industri. Bahkan menurutnya, masyarakat justru menunggu berdirinya kawasan industri di lingkungan mereka.

“Malah masyarakat saat ini menunggu bagaimana perubahan RT RW ini bisa mengundang investasi di sana. Maka perlu kreatifitas dari berbagai pihak baik masyarakat, pemerintah dan swasta untuk dapat didorong ke sana,” ungkapnya.

Pihaknya pun akan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para investor yang telah menanamkan modal di Kecamatan Kasemen, agar bisa memaksimalkan penyerapan tenaga kerja lokal.

“Nantinya kami akan upayakan berkoordinasi dan komunikasi agar industri itu bisa menyerap tenaga kerja lokal. Bulan depan lah saya akan coba melakukan peninjauan,” tandasnya. (DZH/AZM)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *