Perekat Demokrasi Latih Masyarakat Sipil Menyampaikan Pendapat dalam Advokasi

TANGERANG, BANPOS — Kemampuan menyampaikan gagasan dan informasi dengan baik menjadi keterampilan penting bagi pegiat sosial. Hal ini untuk mewujudkan target dari advokasi yang dilakukan oleh masyarakat sipil.

Untuk itu, Perkumpulan Masyarakat untuk Demokrasi (Perekat Demokrasi) pun melatih aktivis untuk memiliki keterampilan berbicara di depan publik (public speaking).

Hal itu mengemuka dalam diskusi tematik III dalam program USAID-MADANI dengan tajuk sesi kepemimpinan : Teknik Menyampaikan Pendapatan dalam Rapat Dengar Pendapat. Kegiatan berlangsung di Warung Makan Sunda, Telagabestari, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Jumat 1 Juli 2022.

Ari Ujianto, pegiat dari Jala PRT memaparkan, ada tiga hal yang harus disiapkan sebelum menggelar RDP, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Pada tahap persiapan, hal penting yang harus dilakukan adalah menguasai materi dan simulasi. “Dengan simulasi yang baik, maka kita akan lebih siap dan percaya diri saat bertemu dengan pemangku kepentingan, misalnya anggota DPR,” kata Ari.

Selain itu, Ari juga mengatakan, beberapa persiapan teknis lainnya perlu dilakukan, misalnya mempersiapkan materi dalam bentuk presentasi yang singkat dan mampu menarik perhatian.

“Kemudian memulai forum dengan pembukaan yang menarik, bisa dengan teknik bertanya, menyampaikan data statistik, atau humor,” katanya.

Hal lain yang harus dihindari saat RDP yaitu terlambat datang ke lokasi acara. “Datang lebih awal dan menunggu itu lebih baik daripada terlambat, karena prinsipnya kita yang membutuhkan mereka (pemangku kebijakan).”

Narasumber kedua, Adam Marifat, seorang tenaga ahli di DPR RI menyampaikan, RDP menjadi ruang yang strategis untuk menyampaikan aspirasi kepada legislator, maupun pemangku kepentingan lainnya.

Menurutnya, sikap aktif masyarakat sipil dalam mengawal kebijakan publik menjadi prasyarat proses demokrasi. “Karena kalau kita pasif, ruang politik akan dikuasai oleh kepentingan kelompok lain,” katanya.

Adam juga menekankan, kemampuan komunikasi (publik speaking) menjadi keterampilan yang penting saat RDP, karena perlu terus dilatih dan dikembangkan.

Direktur Eksekutif Perekat Demokrasi Khoerun Huda mengatakan, pada sesi diskusi tematik kali ini sengaja mengambil tema terkait skill komunikasi. “Karena kerja-kerja advokasi oleh masyarakat sipil perlu ditunjang oleh kemampuan komunikasi yang jitu. Hari ini forum belajar menimba pengetahuan dari narasumber yang mumpuni,” katanya.

Usai sesi kelas, Huda menambahkan, para peserta akan berpraktik langsung dengan beraudiensi bersama DPRD Kabupaten Tangerang atau pihak eksekutif di Pemerintah Kabupaten Tangerang.

“Harapannya semakin kawan-kawan forum belajar ini terbiasa mendialogkan suatu permasalahan dengan pemangku kebijakkan, maka mereka terbiasa melakukan advokasi kebijakan,” tandasnya.(MUF/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *