Pasca Kebakaran Pabrik Peralon, Tiga Petugas Damkar Dirawat 

 

TANGERANG, BANPOS – Tiga petugas damkar pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mengalami sesak nafas setelah mencoba memadamkan api yang membakar pabrik peralon milik PT Bapindo Pratama Abadadi yang berlokasi di Jl. Raya Perancis, Desa Jatimulya Kecamatan Kosambi, Jumat (15/7) lalu. 

Kepala Bidang Kesaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir mengatakan, api yang membakar pabrik peralon sangatlah besar, sehingga membuat para petugas pemadam kewalahan. Bahkan, tiga diantaranya mengalami sesak nafas akibat asap yang terlalu tebal. 

“Ada 67 orang personil yang terjun memadamkan api. Tiga diantaranya dirawat karena mengalami sesak nafas. Ketiga personil itu adalah, Andre, Mumu, dan Romi. Namun kini sudah kembali normal, “kata Abdul Munir, Minggu (17/7).

Kata Munir, kebakaran yang menimpa pabrik peralon itu cukup besar, bahkan pihaknya menurunkan 13 Unit Damkar, dengan 7 unit Mobil Damkar dari Kabupaten Tangerang, 5 unit Damkar dari Kota Tangerang, dan 1 Unit Damkar dari Bandara Soekarno Hatta.

“Peristiwa ini terjadi pada Jumat pukul 14.30 Wib, dan api baru bisa dipadamkan Sabtu pukul 05.00 Wib. Namun, tadi pagi Minggu (17/7) pukul 10:00 wib api sempat kembali menyala tapi sudah dapat dipadamkan kembali, ” jelasnya. 

Kata Munir, pihaknya memiliki kendala, diantaranya arus lalu lintas yang padat dan mobil truk muatan tanah yang melintas disekitar lokasi melindas selang pengisian air dari kali perancis mengakibatkan 3 Mesin Alkon/Mesin Sedot Jebol.

“Akibat jebolnya mesin alkon sebagai pendukung pemadaman, kami harus mengambil mesin alkon kembali di kantor mako curug, tentu ini jaraknya cukup jauh sehingga memerlukan waktu untuk proses pemadaman,” ujarnya

Kata Munir, pabrik yang memproduksi pipa plastik itu mengalami kebakaran dikarenakan konsreting listrik, lalu kabel listrik yang meleleh terjatuh ketumpukan kardus, sehingga timbul api dan merembet, sehingga membakar seluruh bangunan. “dugaan sementara karena korsleting listrik, ” katanya. 

Beruntung dalam peristiwa kebakaran hebat teesebut tidak ada korban jiwa. Namun, Munir mengaku belum bisa menafsirkan berapa kerugian yang dialami oleh pihak peruaahaan. “Hingga saat ini taksiran kerugian belum diketahui. Namun dapat dipastika  tidak ada korban jiwa, ” jelasny. 

Sementara itu, Komandan Pos Kosambi, Oni Syahroni menambahkan, bahwa pihak perusahaan harus lebih hati-hati. Dia juga menghimbau agar semua perusahaan memiliki pemadam api ringan. “APAR merupakan peralatan wajib yang harus ada di setiap perusahaan dalam mencegah terjadinya kebakaran, ” katanya. (ALFIAN/BNN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *