Tanamkan Sikap Anti Korupsi Sejak Dini

 

SERANG, BANPOS – Anak-anak diminta untuk berprilaku jujur, dan tertanam sikap anti korupsi sejak dini. Langkah ini dilakukan agar generasi penerus bangsa memiliki karakter yang baik. 

Gencarnya anti korupsi  dilakukan pada saat peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2022 Tingkat Provinsi Banten di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Sabtu (13/8).

Penyuluhan anti korupsi disampaikan oleh Ketua Forum Penyuluhan Anti Korupsi Provinsi Banten Ratu Syafitri Muhayati. Materi yang disampaikan terkait  anti korupsi serta budaya jujur dan berani pada anak, terutama pada anak-anak usia dini.

“Pendidikan anti korupsi penting ditanamkan karena bangsa ini, republik ini, ke depannya akan dipimpin oleh generasi yang saat ini kita bentuk karakternya,” ujar Fitri.

Selain itu, pihaknya juga telah melaksanakan penyuluhan anti korupsi kepada berbagai kalangan. Penyuluhan anti korupsi juga dilakukan di Kabupaten/Kota di Provinsi Banten untuk menanamkan sikap anti korupsi serta mencegah terjadinya tindak korupsi. 

“Pemerintah Provinsi Banten dan delapan  Kabupaten/Kota, semua sudah menyatakan adanya pendidikan anti korupsi berdasarkan pakta integritas yang telah ditandatangani,” ungkap Fitri.

Dipaparkan, dalam penyuluhan anti korupsi, para penyuluh menanamkan sembilan  nilai integritas yang disingkat jumat bersepeda kaka.

“Jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil dan kerja keras,“ pungkasnya. 

Sementara itu, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, pemprov sangat mendukung upaya yang terus dilakukan oleh pemerintah untuk dapat bersama-sama mewujudkan Indonesia Layak Anak pada tahun 2030 dan Indonesia Emas pada tahun 2045.

“Tentu kita Provinsi Banten terus berupaya dan mendukung untuk mewujudkan Indonesia layak anak dan Indonesia emas, itu semua menjadi bagian dari komitmen kita bersama,” ungkapnya.

Al juga menyampaikan, dalam waktu dekat pihaknya akan menindaklanjuti dari 15 poin Suara Anak Indonesia Tingkat Provinsi Banten Tahun 2022 yang telah dibacakan oleh anak-anak dalam kegiatan tersebut. 

“Terkait 15 poin inspirasi yang disampaikan oleh anak-anak tadi akan menjadi basis dalam kita merencanakan pembangunan daerah di Provinsi Banten,” katanya. 

Menurutnya, hal itu pun dapat dijadikan sebagai peta jalan menuju Indonesia Layak Anak dan Indonesia Emas nantinya, sehingga diharapkan sinergi dan kolaborasi baik dari Pemprov Banten dan Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten serta stakeholder lainnya dapat terus ditingkatkan. Hal itu juga untuk dapat mempertahankan predikat Provinsi Layak Anak (Provila) kedepannya. 

“Apa yang kita dapatkan di antaranya Provila itu merupakan hasil kolaborasi kita bersama, dan kita akan mengikuti apa yang menjadi arahan Ibu Menteri dan kita akan melaksanakan itu sesuai dengan kewenangan kita masing-masing,” imbuhnya. 

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengapresiasi atas dilaksanakan kegiatan Hari Anak Nasional di tingkat Provinsi Banten tahun 2022, dan terlebih pemprov akan segera menindaklanjuti hal-hal yang tertuang dalam Suara Anak Indonesia Tingkat Provinsi Banten tahun 2022.

“Saya mengapresiasi komitmen, sinergi dan kolaborasi dalam menyelesaikan permasalahan hak anak di Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten. Saya yakin ini tidak bisa sendiri, maka dibutuhkannya sinergi dan kolaborasi melalui kebijakan, program dan penganggaran yang terintegrasi, itu semua akan menjadi penting,” ujarnya. 

Selanjutnya, Ia juga berharap dalam peringatan Hari Anak Nasional tidak sebatas dijadikan selebrasi semata, melainkan dapat dijadikan sebagai momentum untuk menyampaikan bahwa pemenuhan hak anak menjadi tanggung jawab semua pihak. 

“Terima kasih komitmennya dan hari ini kita juga memberikan Provila kepada Provinsi Banten, semoga ini dapat memicu untuk memperhatikan terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak khususnya di Provinsi Banten,” katanya. 

Selain itu, dirinya juga mengapresiasi atas peresmian Sistem Aplikasi Pelaporan Sahabat Perempuan dan Anak (e-SAPA) di Desa Ramah Perempuan Peduli Anak Provinsi Banten, dimana aplikasi tersebut merupakan aplikasi pertama yang ada di Indonesia untuk mendukung program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. 

“Aplikasi ini aplikasi pertama dan mudah-mudahan ini tidak hanya seremoni launching saja, tapi betul-betul sistem aplikasi ini bisa menjawab bagaimana mewujudkan satu model Desa menjadi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak,” tandasnya. (RUS/AZM)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *