Ibukota Dalam Genggaman Korsa

 

DOMINASI Geng Korsa di Kota Serang disebut membuat kekuatan politik terbelah menjadi tiga. Kekuatan politik di daerah yang seharusnya hanya eksekutif yang diwakili oleh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta lembaga legislatif yang diwakili oleh DPRD, saat ini bertambah dengan adanya kelompok Purna Praja.

Bukan tanpa alasan Geng Korsa disebut sebagai kekuatan politik ketiga di Ibukota Provinsi Banten. Hal itu dikarenakan mereka mampu membuat jaringan yang mantap di tubuh pemerintahan Kota Serang, dengan mendistribusikan para Purna Praja ke jabatan-jabatan strategis, baik di tingkat Eselon III maupun Eselon II.

Bahkan, pada seleksi terbuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang yang lalu, hanya menjadi ajang para Purna Praja memperebutkan tahta Panglima ASN di Kota Serang. Sebab, peserta yang masuk sebagai tiga besar, semua merupakan jebolan IPDN, baik itu Nanang Saefudin, Moch Poppy dan Syaukani.

Dominasi Geng Korsa semakin mengakar ketika Nanang Saefudin menjabat sebagai Sekda Kota Serang. Bahkan disebutkan oleh salah satu sumber BANPOS di kalangan Pemkot Serang, hampir seluruh pejabat yang merupakan Purna Praja selamat dari gelombang penghapusan Eselon IV kemarin. Di sisi lain, salah satu Super Senior dari mereka yakni Mantan Sekda Kabupaten Serang, Benny Syahbandar, kerap menjadi Tim Seleksi pada Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama.

“Pemetaan dan sebaran alumni IPDN di Kota Serang juga bagus. Banyak dari mereka yang duduk di posisi strategis. Hanya beberapa saja yang malang lantaran tidak selamat dan karirnya tidak ikut terangkat oleh latar belakangnya,” tutur sumber BANPOS itu.

Berdasarkan penelusuran dan pengumpulan data yang BANPOS lakukan, kurang lebih terdapat 70 hingga 80 pejabat di Kota Serang yang berasal dari Geng Korsa. Sebanyak 12 orang diantaranya merupakan JPT Pratama, dan satu orang Camat.

Untuk JPT Pratama, Geng Korsa ‘menguasai’ 12 perangkat daerah yakni Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) yang dipimpin oleh Wahyu Nurjamil, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) yang dipimpin oleh Ritadi, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) yang dipimpin oleh W. Hari Pamungkas, Dinas Sosial (Dinsos) yang dipimpin oleh Moch. Poppy Nopriadi.

Selanjutnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang dipimpin oleh Kusna Ramdani, Asisten Daerah 1 yang dijabat oleh Subagyo, Asisten Daerah 2 yang dijabat oleh Yudi Suryadi, Asisten Daerah 3 yang dijabat oleh Imam Rana Hardiana, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang dipimpin oleh Farach Richi, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) yang dipimpin Anthon Gunawan, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) yang dipimpin oleh Wachyu B. Kristiawan dan Camat Walantaka yang dijabat oleh Karsono.

Dari jumlah itu, secara persentase setidaknya Geng Korsa telah menguasai sebesar 40 persen dari keseluruhan perangkat daerah yang ada di Kota Serang. Jumlah itu masih mungkin bertambah mengingat pada September nanti, akan ada seleksi terbuka yang dilakukan oleh Pemkot Serang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang, Nanang Saefudin, saat dikonfirmasi menegaskan bahwa meskipun dirinya berasal dari Korsa, namun tidak serta merta membuat ia gelap mata dengan memprioritaskan para Purna Praja untuk bisa menduduki jabatan-jabatan penting di Kota Serang.

“Walaupun saya dari Korps IPDN atau apapun, silakan ditanya, saya sebagai Sekda tidak gelap mata begitu saja mempromosikan orang-orang dari kalangan saya. Tidak seperti itu. Bisa dilihat role modelnya. Contoh, bu Lilik, sekarang dia Kabid di Bapenda. Dia bukan Korps saya. Tapi karena dia orang bagus dan saya tahu. Jadi saya usulkan. Banyak kok, pak Faturohman Sekretaris di Bapenda,” ujarnya.

Sementara terkait dengan Eselon II, menurutnya hal itu juga kembali kepada masing-masing kompetensi para ASN. Apalagi dalam pelaksanaannya, dilakukan dengan cara seleksi terbuka yang harus menunjukkan masing-masing kapasitas.

“Nah kalau ke Eselon II, itu kan ada Open Bidding. Memang Korps kami itu didik kapasitasnya dari ilmu pemerintahan. Khususon lah berkaitan dengan itu. Karena didik sejak taruna awal sampai akhir, itu-itu saja. Tapi ada juga dari IPDN yang sampai saat ini masih di Eselon IV, ada kok. Itu senior juga, seangkatan pak Anthon,” tuturnya.

Manuver Geng Korsa untuk menguasai pemerintahan pun bukan hanya dari segi jabatan politis hasil kontestasi saja, namun juga sampai pada jabatan yang nantinya akan muncul pada saat kekosongan kekuasaan pasca-lengsernya Syafrudin-Subadri pada Desember 2023 mendatang. Geng Korsa disebut telah mempersiapkan diri untuk merebut jabatan Pj Walikota Serang, yang nantinya akan berkuasa kurang lebih satu tahun lamanya.

Nama Subagyo disebut-sebut bakal menjadi orang yang ditunjuk sebagai Pj Walikota Serang. Itu pun apabila Nanang Saefudin benar-benar akan mencalonkan diri pada kontestasi Pilkada 2024. Sebab jika mencalonkan diri, Nanang harus mundur dari jabatan sekaligus status ASN-nya.

“Kalau pak Nanang jadi mencalonkan diri, maka nantinya yang akan dipasang sebagai Pj Walikota Serang itu pak Subagyo. Tapi kalau tidak jadi mencalonkan diri, maka pak Nanang akan dipasang menjadi Pj Walikota Serang,” ucap salah satu sumber BANPOS di lingkungan Setda Kota Serang.

Subagyo saat dikonfirmasi, mengatakan bahwa hal itu masih jauh untuk dibicarakan. Apalagi, duet Syafrudin-Subadri masih ada waktu sampai Desember 2023 mendatang. “Masih lama itu kang,” ucapnya. Namun ia tidak membantah bahwa dirinya merupakan salah satu kandidat Pj Walikota Serang, bersama dengan Nanang Saefudin. (DZH/ENK)

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *