RS Hermina Bantah Abaikan Keselamatan

 SERANG, BANPOS – Manajemen Rumah Sakit (RS) Hermina Ciruas membantah tudingan pembiaran terhadap tembok di dekat dengan pemukiman warga, yang kondisinya disebut sudah rapuh. Manajemen menyebut rembesan air pada tembok yang membatasi rumah sakit dengan pemukiman warga, tidak ada kaitannya dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Wakil Direktur Umum RS Hermina Ciruas, Ni Wayan, berdalih bahwa bangunan tembok tersebut sebelumnya milik orang lain. Kemudian bentuk desain dikatakan tidak sesuai, dan bukan dari rancangan pihak RS Hermina.

“Sebetulnya tanah itu dulu punya pahaji, kemudian pahaji yang menembok membuat batasan-batasan dari tanah warga. Tapi karena tanah itu jadi milik rumah sakit, artinya berarti kita yang harus tanggung jawab untuk memperbaiki tembok tersebut,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (18/8).

Ia mengklaim bahwa rembesan air pada tembok tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan IPAL. Menurutnya, Gedung RS Hermina Ciruas memiliki dua IPAL yaitu IPAL lama dan IPAL baru.

“Jadi sebetulnya rembesan-rembesan yang keluar dari situ tidak ada kaitannya sama sekali  air IPAL,” ucapnya.

Ni Wayan menjelaskan IPAL lama salurannya sudah masuk ke IPAL baru dan berakhirnya sudah sesuai SPO di bak akhir yang menampung air limbah. Menurutnya, memang ada paralon-paralon yang masih terpasang di sekitar tembok tersebut dan belum dicopo.

“Karena IPAL lama itu salurannya sudah masuk ke IPAL baru dan berakhirnya di luar sudah sesuai SPO ada bak akhir yang menampung jadi nggak ada kaitannya dengan kecelakaan,” katanya.

Ia mengatakan pada hari Selasa lalu, pihaknya sudah menemui pihak RT setempat. Berdasarkan penuturannya, RT tidak tahu menahu terkait dengan masalah tembok begitupun dengan keluhan-keluhan dari para warganya.

“Saya juga tidak tahu, memang tidak ada konfirmasi sebelumnya juga terkait dengan hal ini. Sehingga rumah sakit memang sama sekali nggak tahu kalau memang ada keluhan seperti itu,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Ni Wayan mengaku sudah tidak ada lagi rembesan air yang mengalir melalui tembok tersebut. Pihaknya pun kemudian akan merenovasi tembok dalam waktu dekat ini.

“Airnya mah tidak ada. Terkait dengan tembok yang sudah doyong, jadi memang rencananya kami akan merenovasi tembok tersebut paling cepat di awal bulan september minggu pertama atau kedua,” tandasnya.

Sementara itu, BANPOS berupaya memastikan tembok tersebut tidak ada rembesan air yang mengalir ke arah permukiman warga seperti yang disampaikan Ni Wayan. Hasilnya, tembok yang langsung bersebelahan dengan rumah warga itu masih dialiri air diduga IPAL RS Hermina Ciruas. (MUF/AZM)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *