JAKARTA, BANPOS-Mayoritas masyarakat Indonesia percaya diri, keterpurukan di berbagai bidang akibat pandemi Covid-19 bisa berakhirdalam waktu cepat. Bahkan, kondisinya malah bisa lebih baik dari sebelum pandemi.
Bangkit dari badai pandemi Covid-19 bagi sebuah negara memang bukan hal yang mudah. Tapi juga tidak mustahil.
Aktivitas bisnis di pusat perbelanjaan hingga perkantoran yang kian ramai memunculkan keyakinan bahwa kondisi ekonomi yang terpuruk mampu pulih lebih cepat.
Direktur Riset dan Program Algoritma Research & Consulting Fajar Nursahid membeberkan hasil surveinya, bahwa 92,6 persen responden menyatakan optimistis Indonesia mampu bangkit pasca pandemi Covid-19.
“Ada optimisme baru bahwa kita semua punya keyakinan mampu bangkit lebih baik,” ujar Fajar dalam diskusi Algoritma dan Rilis Survei Nasional 2022 yang digelar virtual, kemarin.
Dalam survei tersebut ia juga menuliskan faktor apa saja yang mendorong RI mampu bangkit lebih baik dalam menghadapi pandemi. Di antaranya, faktor sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), sosial dan sebagainya.
Dari jumlah responden yang menyatakan optimisme Indonesia akan bangkit pasca pandemi, sebesar 28,7 persen di antaranya percaya bahwa faktor SDM akan menopang kebangkitan tersebut.
Sedangkan 24,3 persen di antaranya percaya pada faktor SDA yang akan menopang kebangkitan Indonesia.
Faktor lainnya, yaitu modal sosial yang selama ini dielu-elukan, ternyata tidak banyak yang meyakininya.
“Namun mereka percaya bahwa modal sosial seperti toleransi, Pancasila, dan kebhinekaan, ini menjadi bagian yang turut membentuk optimisme tersebut,” imbuhnya.
Sementara itu, responden yang menyatakan tidak yakin Indonesia dapat bangkit pasca pandemi Covid-19 jumlahnya hanya sebesar 5,8 persen. Sedangkan 1,6 persen responden menyatakan tidak tahu.
Algoritma melakukan survei dengan melibatkan 1.206 responden yang mewakili penduduk usia dewasa secara nasional.
Margin of error berada di kisaran 3 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Pengumpulan data itu dilakukan Algoritma sejak 23 Juli sampai 5 Agustus 2022 melalui wawancara telepon.
Namun, salah satu keterbatasan survei itu adalah ketersediaan data seri sebagai pembanding, karena survei tersebut merupakan survei perdana bagi Algoritma.
Terpisah, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan, kepercayaan dan optimisnya masyarakat terhadap pulihnya RI tak lepas dari upaya bersama dalam menangani pandemi.
Dia mengklaim, Indonesia menjadi salah satu negara terbaik dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Dan kepercayaan diri masyarakat juga meningkat setelah ada program vaksin. Saat ini 90 persen penduduk telah divaksin,” tuturnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini yakin, pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal mencapai 5,2 persen sepanjang tahun 2022. Hal tersebut bisa tercapai dengan syarat, Covid-19 masih terkendali.
“Perlu adanya perbaikan sistem kesehatan dilanjutkan, respon fiskal, moneter, dan riil diperbaiki, dan reformasi struktural berlanjut menciptakan lapangan kerja,” terangnya.
Dikatakannya, Indonesia masih dapat memanfaatkan kenaikan harga komoditas untuk mendorong ekspor pada kuartal III 2022.
Adapun pada kuartal II 2022, Badan Pusat Statistik mencatat ekspor tumbuh 19,74 persen year on year atau menyumbang hingga 24,68 persen pada pertumbuhan ekonomi. (RMID)
Tinggalkan Balasan