Waka BPIP Beri Motivasi Ke Maba Universitas Samudera Hamdani Aceh

ACEH, BANPOS-Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono memberikan kuliah umum wawasan kebangsaan dan Pancasila kepada ratusan mahasiswa baru di Universitas Samudra, Langsa, Nangroe Aceh Darussalam, Senin (22/08).

Dalam paparan yang berjudul “Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara, Karjono menekankan peran mahasiswa yang sangat strategis dalam menciptakan kesejahteraan sosial.

Kata dia, ada tiga aspek yang harus dimiliki dan dikuasai generasi muda. Tiga aspek itu ialah kemampuan bela negara, revolusi mental, dan pemahaman terhadap empat pilar wawasan kebangsaan.

“Lingkungan perguruan tinggi yang menjadi tempat untuk memperkuat dan/atau mempertahankan ideologi, dasar negara dan falsafah bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yakni Pancasila,” kata Karjono.

Karjono lalu memaparkan kondisi masyarakat saat ini terhadap kepatuhan dan bela negara. Berdasarkan survei Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), terdapat 12,1 persen pria berpotensi terpapar radikalisme, sedangkan pada wanita sebesar 12,3 persen. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara beberapa waktu lalu juga menyebutkan, setiap bulan terdapat 10 ASN dipecat karena terpapar radikalisme dan terorisme. “Mereka tidak memegang sumpah jabatan, ingin mengganti dasar negara, serta melawan UUD dan ideologi negara (Pancasila),” papar Karjono.

Hasil survei Center Strategic and International Studies (CSIS) menunjukan, generasi milenial (17-29 tahun) sangat rendah ketertarikan dalam membaca, membahas isu sosial politik dan menulis. Selain itu, aktivitas sosial generasi milenial masih rendah. “Ini artinya generasi milenial semakin individual. Mari kita sadari bersama. Jangan dibiarkan,” tegas Karjono.

Terakhir, Karjono berpesan kepada generasi muda agar tidak ikut-ikutan menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian. Hidup bertoleransi, melestarikan budaya, memakai produk Indonesia, berprestasi mengharumkan nama bangsa, baik nasional maupun di dunia internasional, serta menjaga nama baik bangsa dan negara.

“Mahasiswa sebagai pemuda, mahasiswa sebagai pemegang estafet kepemimpinan bangsa, agen penggerak perubahan maka harus berperan aktif untuk menjadi pelopor cita-cita Indonesia,” tegas Karjono.

Kata dia, ada beberapa hal yang mahasiswa harus lakukan sebagai agen kemajuan bangsa. Menurut dia, mahasiswa harus mampu menciptakan budaya belajar yang baik dengan diawali dari niat yang baik pula. Selain itu, mahasiswa juga harus sungguh-sungguh dan bersemangat untuk belajar, serta selalu berpikiran positif, menciptakan solusi dengan inovasi.

Dalam kuliah umum ini, turut hadir pula Rektor Universitas Samudra Hamdani, Kepala Pusat Studi Pancasila UGM Agus Wahyudi, serta para civitas akademika. (RMID)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *