JAKARTA, BANPOS-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun 22 tower rumah susun (Rusun) untuk pekerja konstruksi di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Rusun tersebut dibangun dengan teknologi modular yang dapat menampung sebanyak sekitar 17.000 pekerja konstruksi.
“Kementerian PUPR yang ditugaskan membangun infrastruktur dasar di IKN Nusantara akan menyiapkan 22 tower Rusun untuk para pekerja konstruksi,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dikutip Selasa (23/8).
Iwan menerangkan, pihaknya akan membangun Rusun dengan teknologi fabrikasi hunian modular agar proses pembangunan bisa berjalan dengan cepat dan memiliki ukuran yang tepat.
Menurut Iwan, saat ini yang dua tugas pembangunan hunian di IKN Nusantara, yakni pembangunan hunian pekerja konstruksi tahap 1 sebanyak 22 tower dan rumah dinas untuk para menteri sebanyak 36 unit.
Untuk Rusun pekerja konstruksi diperkirakan dapat selesai dibangun dengan target waktu pembangunan sekitar tiga bulan dengan teknologi hunian modular.
“Rusun akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas antara lain hunian lengkap dengan meubelair, kesehatan, kantin, toko, tempat ibadah dan building management. Kami juga mengutamakan pemanfaatan produk dalam negeri dalam pembangunan Rusun pekerja konstruksi ini,” katanya.
Lebih lanjut, Iwan menerangkan, pekerjaan pembangunan Rusun pekerja ini harus dilaksanakan secara cepat karena sekitar akhir tahun pekerjaan konstuksi di IKN Nusantara mulai berjalan di lapangan.
Rusun tersebut dibangun bersama KSO Wika Gedung dan Adhi Karya dengan masing-masing tower setinggi empat lantai dengan teknologi modular yang dapat menampung sebanyak sekitar 17.000 pekerja konstruksi.
“Anggaran pembangunan Rusun pekerja konstruksi ini sekitar Rp 600 miliar. Kami ingin para pekerja konstruksi bisa bekerja dengan aman sesuai standar dan tinggal di hunian yang layak dan sehat sehingga hasil pembangunan juga berkualitas,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Susun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Aswin Grandiarto Sukahar menerangkan, Rusun ini dibangun di atas lahan seluas Rp 19,88 hektar untuk para pekerja tenaga ahli dan temaga terampil.
Untuk tahap pertama ada dua site pembangunan Rusun pekerja yakni site 1 untuk tenaga ahli 288 orang dan Rusun tipe A untuk tenaga ahli 6.912 orang dan tipe B sebanyak 3.136 unit.
“Selain itu juga site 2 untuk tenaga terampil tipe B untuk 6.272 orang. Jadi Rusun ini dapat menampung sebanyak ribuan pekerja lengkap dengan fasilitas penunjangnya,” katanya. (RMID)
Tinggalkan Balasan