JAKARTA, BANPOS-Perkara mafia migas yang terjadi di Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) kembali rame lagi. Kasus yang sempat redup dalam 3 tahun terakhir ini, coba dibuka lagi oleh KPK. Warganet yang sejak awal penasaran dengan kasus ini, bertanya-tanya siapa lagi yang sedang dibidik KPK dalam kasus Petral ini.
Petral yang merupakan anak usaha Pertamina itu sebenarnya sudah dibubarkan Presiden Jokowi pada 2015 lalu. Empat tahun setelahnya, KPK mulai mengusut mafia di dalamnya dengan menjerat Bambang Irianto selaku bos Petral sebagai tersangka. Selain sebagai mantan Dirut Petral, Bambang juga menjabat sebagai Managing Director PT Pertamina Energy Services Pte. Ltd (PES) periode 2009-2013. Bambang ditetapkan sebagai tersangka pada 10 September 2019.
Setelah 3 tahun kasus ini nyaris tenggelam, KPK memastikan penyidikan kasus mafia migas di Petral tetap berjalan. Hal ini diketahui setelah KPK memeriksa pegawai PT Pertamina (Persero) Sari Dinar Saifuddin pada Selasa (23/8) kemarin.
Juru Bicara KPK, Ali Fikri mengatakan, pihaknya mendalami sejumlah hal termasuk mengenai berbagai proses bisnis yang berjalan di Petral Ltd dalam pemeriksaan terhadap Sari.
“Tim Penyidik telah selesai memeriksa saksi Sari Dinar Saifuddin, yang bersangkutan hadir dan dikonfirmasi antara lain terkait dengan berbagai proses bisnis yang dilaksanakan di Petral Ltd,” ujar Ali melalui keterangan tertulis, kemarin.
Apa alasan KPK kembali mengusut perkara ini? Ali Fikri menyebut pengusutan ini merupakan salah satu komitmen KPK untuk menuntaskan tunggakan perkara yang dimiliki KPK. Khususnya, perkara lama yang telah memiliki tersangka.
“Tentu bagian dari komitmen kami untuk menuntaskan seluruh tunggakan perkara yang telah lama diumumkan tersangkanya,” kata Ali.
Ali mengatakan pengusutan kasus ini bakal berdampak terhadap kepastian hukum. Selain itu, penuntasan perkara juga dapat memberikan keadilan dan menjunjung nilai hak asasi manusia.
“Juga demi kepastian hukum, keadilan dan menjunjung hak asasi manusia,” ucapnya.
Sekedar menyegarkan kembali ingatan, kasus yang dilabeli mafia migas ini dipicu oleh dugaan suap 2,9 juta dolar AS dari pihak Kernel Oil terkait dengan kegiatan perdagangan produk kilang dan minyak mentah kepada PES atau PT Pertamina (Persero) di Singapura dan pengiriman kargo.
Duit itu diduga diberikan ke Bambang karena membantu mengamankan jatah Kernel Oil dalam tender pengadaan atau penjualan minyak mentah atau produk kilang.
Walhasil, Bambang ditetapkan sebagai tersangka. Atas perbuatannya, Bambang disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b subsider Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.
Di dunia maya, dibukanya kembali kasus Petral oleh KPK rame jadi pembicaraan warganet. Akun @DoankWarto menyebut-nyebut nama Riza Chalid, pengusaha yang namanya sempat rame di awal kasus ini diusut KPK. “Skandal PETRAL yang terjadi pada masa pemerintahan SBY 2004-2014, TERUNGKAP MAFIA MIGAS GARONG RP.250 TRILIUN. KPK dan Kegagung tidak berani menyentuh dan mengusut kasus mega korupsi tersebut. Salah satu gembong mafia migas tersebut adalah Muhammad Riza Khalid,” sebutnya. “Riza Khalif muka Yaman,” sentil @Bavris.
Sementara akun @pengarang_ sajak bawa-bawa nama ekonom Faisal Basri. “Berapa kerugian negara..? Siapa calo utama..? Siapa backingnya..? Kenapa ga bisa disentuh sampai akar-akarnya..? Mungkin @FaisalBasri ini bisa bantuin..? Kenapa Faisal sampe kabur begitu masuk sampai dalem-dalemnya..?” herannya.
“Perusahaan sudah almarhum,. Direksi-direksi sudah pensiun… Baru diusut. KPK usut issu korupsi gede yang jaman sekarang dong,” kritik @BambangSubiantoro. “Waduhh.. sang mantan yang selalu Prihatin idak bisa bisa tidur nyenyak lagi nih,” timpal @PurwantoFD.
Akun @DYS_yes menganggap, mengungkap kembali kasus Petral tidak ada yang istimewa. “Menutupi kinerja yang tak kunjung berprestasi, cari-cari kerjaan,” cuitnya. “Alasannya ya karena belum tuntas,” bela @cernanlantang. Akun @rahimteruncu83 penasaran sudah berapa orang yang jadi tersangka dari kasus ini. “Sudah berapa orang petinggi petral yang jadi tersangka,” tanya dia. (RMID)
Tinggalkan Balasan