JATIM, BANPOS – Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Syarief Hasan menegaskan, perlu ada evaluasi yang menyeluruh dan utuh tentang APBN terkait dengan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Kalau dinaikkan kelak akan melemahkan daya beli masyarakat. Rakyat akan semakin menderita apalagi sekarang inflasi sangat tinggi. Kalau harga BBM dinaikan pasti akan semakin memicu naiknya harga-harga kebutuhan masyarakat,” ungkap Syarief saat melakukan kunjungan kerja ke Pacitan dan Ponorogo, Jawa Timur, Senin (29/8).
Kenaikan BBM jenis Pertalite dan Solar, menurut pria asal Sulawesi Selatan itu, akan membuat rakyat kecil sengsara. Dikatakan rakyat miskin akan bertambah miskin, yang hampir miskin jadi miskin.
Pria yang meraih gelar guru besar dari Universitas Negeri Makassar itu menyebut banyak pos anggaran yang bisa dialokasikan untuk menutup defisit BBM. Banyak pos yang bisa ditunda.
Menteri Koperasi dan UMKM di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu prihatin saat ini program yang berorientasi bantuan untuk rakyat kecil banyak dihilangkan.
Dicontohkan, menyangkut tunjangan guru untuk membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat sudah mulai dihilangkan. “Jadi saya pikir perlu untuk dilakukan evaluasi menyeluruh,” tuturnya.
Sebagai politisi dari Partai Demokrat, dirinya menyebut partainya dengan tegas menolak kenaikan BBM. Dirinya setuju bila subsidi yang ada harus tepat sasaran. Subsidi yang ada jangan sampai diterima oleh orang-orang yang tidak berhak.
“Jangan sampai dinikmati oleh mereka yang memiliki mobil mewah. Untuk itu harus diatur dengan strategi agar konsumsi BBM bisa dibatasi. Bila tepat sasaran akan semakin memperkecil defisit,” tegasnya. (RMID)
Tinggalkan Balasan