Kaum Milenial Diminta Melek Politik 

CILEGON, BANPOS – Tingkat partisipasi kaum milenial terhadap politik diprediksi akan cenderung menurun karena dipengaruhi sejumlah faktor, salah satunya kebijakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). 

Untuk itu, Ketua DPRD Kota Cilegon, Isro Mi’Raj mewanti-wanti ke Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon untuk mengantisipasi jangan sampai partisipasi generasi muda di Kota Cilegon dalam politik mengalami penurunan.

“Saya minta bagaimana stakeholder di Cilegon mengantisipasi hal ini jangan sampai terjadi. Di mana, dalam pikiran kaum milenial atau generasi remaja jika politik itu kotor. Akibatnya, tingkat partisipasi ke politik di kaum milenial diprediksi menurun,” kata Isro saat ditemui usai Kegiatan Pendidikan Etika dan Budaya Politik Bagi Pemuda di Cilegon, Selasa (20/9).

Menurut Politisi Golkar ini, keberadaan politik justru mampu menentukan hajat hidup orang banyak dengan berbagai kebijakan yang diambil. Untuk itu, ia meminta agar generasi milenial tidak antipati. Namun justru sebaliknya turut serta berperan aktif lewat politik mengedepankan kepentingan masyarakat. 

“Tentu dengan kebijakan tersebutlah masyarakat justru bisa merasakan apa yang sesungguhnya yang diamanahkan oleh masyarakat. Untuk itu, kaum milenial ini jangan menganggap politik itu kotor, jangan menepuk dada dan jangan juga antipati terhadap politik. Bisa dicontohkan kayak saat ini kenaikan harga sembako yang mahal, banyaknya anak-anak terlantar akibat keputusan politik,” papar Isro.

Isro pun meminta agar pemerintah melalui Kesbangpol Kota Cilegon bisa lebih meningkatkan partisipasi politik untuk kaum milenial.

“Edukasi ke kaum milenial perlu ditingkatkan lagi. Karena peran dari generasi muda punya peran yang sangat besar. Sebab, bonus demokrasi di Cilegon kan sudah luar biasa. Di mana, hampir 80 persen mayoritas dari kalangan usia dibawah 40 tahun,” katanya.

Sementara menanggapi hal tersebut, Analis Kebijakan Ahli Muda pada Badan Kesbangpol Kota Cilegon, Nur Fauziyah memastikan akan terus berupaya keras dalam memaksimalkan sosialisasi etika dan berbudaya politik di tengah-tengah kaum milenial di Cilegon.

“Kita berharap agar kenaikan BBM atau kenaikan sembako ini jangan membuat partisipasi masyarakat berkurang. Dan kita akan tetap berusaha agar pemilih pemula lebih optimal dan lebih baik lagi. Apalagi mendekati pemilu, otomatis kita akan lakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan lingkungan agar tingkat partisipasi masyarakat tinggi,” tuturnya.

Nur memaparkan, pada pemilu 2019 lalu, tingkat partisipasi masyarakat di Kota Cilegon lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Banten. Untuk tingkat partisipasi di Cilegon mencapai 73 persen. Pada 2024, pihaknya menargetkan tingkat partisipasi masyarakat mencapai lebih dari 80 persen. “Di 2024 kita targetkan lebih baik dari pemilu tahun lalu,” tandasnya. (LUK/RUL)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *