MALAYSIA, BANPOS – Dukungan rakyat terhadap Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) terancam nyungsep di pemilu Malaysia. Sebab, sang figur partai, Najib Razak sedang meringkuk di balik teralis besi alias di penjara.
Malaysia akan menggelar pemilu kurang dari tiga pekan lagi. Kekuatan UMNO mulai diragukan. Pasalnya, sejak pemenjaraan mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak, partai tersebut seperti kehilangan pegangan.
Slogan “Bossku”, yang merujuk pada Najib, perlahan mulai kehilangan efek. Berbagai kasus korupsi yang menjerat Najib disebut sebagai penyebabnya. UMNO seperti kehilangan daya tarik lagi. Apalagi, partai itu seperti membeking Najib.
UMNO terancam kehilangan wakilnya di parlemen untuk daerah pemilihan (Dapil) Pekan, di Negara Bagian Pahang. Tempat Najib berasal. Partai itu berharap pada putra sulungnya, Nizar Najib, untuk mempertahankan wakil dari kota itu.
Nizar memang telah lama dipersiapkan sebagai sukesor Najib. Namun, hal itu urung terlaksana. Nazir dianggap masih belum mumpuni mewakili kota Pekan.
Nazir disebut akan maju dari wilayah Peramu Jaya. Sebagai gantinya, koalisi Barisan Nasional (BN) yang dipimpin UMNO, telah mengumumkan bahwa anggota parlemen dari Peramu Jaya yang sedang menjabat, Sheikh Mohamed Puzi Sheikh Ali akan maju sebagai calon anggota parlemen untuk Pekan.
Meski dipenjara, Najib adalah salah satu calon yang diajukan UMNO di Pekan, Pahang untuk bertarung di dapil itu di pemilu.
Wakil Kepala Divisi Pekan UMNO, Zamri Ramly, kepada Utusan Malaysia, pekan lalu mengatakan, tidak ada rencana untuk menempatkan anak-anak Najib memperebutkan kursi parlemen Pekan. Siapa pun calon yang dipilih akan dikembalikan ke Najib jika dapat pengampunan.
Di Kota Pekan, nama keluarga Najib masih harum. Banyak warga yang merasa berutang budi padanya. Kursi parlemen dari Pekan dipegang keluarga Najib sejak 1959. Mulai dari mendiang ayahnya yang juga PM kedua Malaysia, Abdul Razak Hussein. Lalu pada 1976, Najib menggantikannya ayahnya setelah memenangkan pemilu tanpa lawan pada usia 23 tahun.
Seorang warga pemilik restoran di kota itu, Mazlan Esa mengatakan, kota Pekan masih mencintai Najib, dan membutuhkannya.
“Dia telah banyak berkontribusi bagi negara dalam hampir dua periode sebagai PM,” ucapnya.
Menyikapi keadaan itu, Kepala Eksekutif Center for Strategic Engagement (CENSE) Fui K Soong mengatakan, akar rumput Melayu berlapis-lapis. Terdapat perbedaan pandangan antara suara di perkotaan dan pedesaan.
Menurut Fui, saat ini UMNO masih dalam keadaan shock. Partai itu disebutnya masih berusaha mencari format untuk menghadapi pemilu.
“Jadi ketika ada kekosongan kekuasaan dan akar rumput partai dalam keadaan bingung, itu akan menjadi terfragmentasi,” kata Fui, dilansir Channel News Asia, kemarin.
Najib yang menjabat presiden UMNO dari 2009 hingga 2018, merupakan kunci utama koalisi Barisan Nasional BN. Seperti diketahui, koalisi itu telah memerintah Malaysia hampir sepanjang sejarah Negeri Jiran itu. Tepatnya sejak kemerdekaannya pada 1957.
Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, apa yang terjadi pada Najib harus menjadi perhatian semua elemen partai dalam koalisi.
“Alih-alih memecah belah, situasi itu justru harus menyatukan kita,” seru Zahid.
Najib menjalani hukuman penjara setelah Pengadilan Federal menguatkan hukuman Pengadilan Tinggi dalam kasus korupsi yang melibatkan unit dalam perusahaan investasi milik negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB), SRC International.
Najib divonis hukuman penjara 12 tahun. Dan, masih ada beberapa kasus menunggu. (RM.ID)
Tinggalkan Balasan