Damkar Akan Jaring Relawan Pemadam Kebakaran 

CILEGON, BANPOS – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Cilegon menggelar kegiatan sosialisasi pemberdayaan masyarakat dan relawan pemadam kebakaran yang diadakan di Aula Damkar Kota Cilegon, Jum’at (4/11).

“Ini adalah salah satu progres kami sesuai Permendagri 114 tahun 2018 harusnya dilaksanakan 2019, karena sudah mengacu nomenklatur baru,” ungkap Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Relawan Pemadam Kebakaran pada DPKP Kota Cilegon Nanung Eko Siswanto.

Dari nomenklatur baru tersebut lanjutnya ada pemilahan pencegahan Satuan Relawan Pemadam Kebakaran (Satlakar), dan sudah cukup menjadi payung hukum, tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk menekan angka kebakaran, di wilayah Kabupaten/Kota.

“Untuk kapasitas anggota kita tidak standar, jadi kami ada ide untuk rekrutmen yang sifatnya mandiri,” ujarnya.

Relawan rencananya akan ditugaskan untuk sosialisasi dan memberikan informasi kebakaran dan melaksanakan penanggulangan pertolongan pertama, pihaknya juga harus bersinergi dengan masyarakat dirinya menargetkan minimal ada 2 orang relawan per kelurahan.

“Sampai saat ini belum ada untuk relawan, kita akan ajukan permohonan untuk rekrutmen kembali, karena ke depan tidak ada Tenaga Harian Lepas (THL),” katanya.

Pihaknya, menargetkan dapat merekrut 50 orang relawan yang tersebar di setiap wilayah, selain itu pihak Damkar juga berencana akan melakukan pelatihan kepada para relawan. “Kita ingin tercover semua, karena ada relawan industri, Insyaallah, terbentuk di tahun 2022 ini, kita ada pemilahan untuk Anggaran Belanja Tambahan (ABT),” ucapnya.

Disinggung terkait daerah mana yang paling rawan kebakaran dirinya menyatakan jika berdasarkan data di tahun 2022 Kecamatan Jombang paling banyak mengalami kejadian kebakaran sebanyak 63 kejadian. “Tahun kemarin ada 73 kejadian, kebanyakan dari arus pendek penyebabnya dari listrik,” paparnya.

Disinggung terkait Sarana dan Prasarana di Damkar Cilegon apakah sudah memadai atau belum pihaknya menyatakan jika sarana dan prasarana akan dianggarkan pada tahun 2023, seperti Alat Pelindung Diri, Sepatu dan peralatan lainnya.

“Minimal ada Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Alat Pemadam Api Portable (APAP), saat ini kita ada mobil damkar punya 10 unit, dan tidak berfungsi 3 unit. (Kemudian) di Cilegon sudah ada lantai 6, harunya sudah punya mobil jenis Bronto Skylift seperti di Surabaya tapi harganya mahal sedangkan anggaran kita tidak mencukupi,” pungkasnya. (LUK/RUL)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *