YOGYAKARTA, BANPOS – Kawasan Eduwisata Nara Kupu Jogja (NKJ) yang terletak di kaki gunung Merapi, tepatnya di Pandanpuro, Hargobinangun, Sleman, Yogyakarta menggelar acara soft opening pada Sabtu (5/11) pagi.
Field Manager Nara Kupu Jogja, Doni Darmawan menyampaikan, dengan digelarnya soft opening tersebut, pihaknya optimis kedatangan wisatawan dalam dan luar negeri ke lokasi yang memiliki beragam area wisata itu akan menunjang sektor ekonomi masyarakat sekitar.
“Melalui soft opening Nara Kupu Jogja ini, kami optimis masyarakat sekitar mulai saat ini mempunyai sebuah harapan baru untuk bersama sama menumbuhkan kesejahteraan melalui pengelolaan alam dan lingkungan,” ujar Doni di Jakarta, Sabtu (5/11).
Doni mengatakan, pihaknya komitmen untuk menjadikan NKJ sebagai kawasan pengelolaan usaha mikro yang berkelanjutan mulai dari edukasi, produksi, pengelolaan dan pemasaran.
Doni mengatakan, yang telah pihaknya lakukan yakni mengedukasi warga dalam mengolah sampah organik. Selain itu, NKJ juga mendukung upaya pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan dengan menjadikan pengembangan bidang agrikultur sebagai bagian dari perencanaan kawasan.
“Tentu kami terus membangun sinergi dengan masyarakat dan komunitas sekitar dengan mendorong penggunaan material lokal. Kami pun akan menjadikan NKJ sebagai destinasi eco cultural tourism dan agro Eduwisata yang terintegrasi dengan pemerintah daerah,” ujarnya.
Lebih lanjut Doni mengungkapkan, selain lokasi urban digital farming, penangkaran rusa dan hewan ternak, pihaknya juga terus melengkapi kawasan tersebut dengan fasilitas penunjang seperti perpustakaan, toko souvenir yang menjual produk ramah lingkungan, klinik kesehatan, homestay dan kafe atau restoran.
“Kami juga berprinsip untuk mendukung pola hidup sehat salah satunya menyosialisasikan panganan sehat dari sayuran organik, dan ini sudah mulai kami lakukan sejak jauh hari bekerja sama dengan Wihrasa Group,” tegasnya.
Diketahui, Nara Kupu Jogja juga memiliki area wisata kuliner yang menyajikan berbagai macam makanan khas yang terbuat dari olahan organik seperti bakmi Jogja Mbah Walid, Pecel 57 dan lain-lain.
“Jadi seperti tadi disampaikan, kami ingin kolaborasi dan sinergi dengan semua pihak mulai dari hulu hingga hilir. Mulai dari menanam, menuai hingga produksi semua tersinergikan untuk membangun lingkungan yang berwawasan maju dan digital,” ujar Owner Wihrasa Group, Rayhan Christian Siego.(RM.ID)
Tinggalkan Balasan