JATENG, BANPOS – Akhir pekan kemarin, Ketum Gerindra, Prabowo Subianto sowan ke ulama kharismatik, Kiai Mustofa Bisri alias Gus Mus, di Rembang, Jawa Tengah. Prabowo mengaku banyak mendapat wejangan, salah satunya diminta menjadi negarawan. Bisa Pak jadi negarawan?
Prabowo datang ke Kota Santri itu, dengan menumpang helikopter yang mendarat di Stadion Krida. Turun dari heli, Prabowo langsung meluncur dengan menggunakan mobil ke kediaman Gus Mus yang berada di kelurahan Leteh.
Prabowo tiba di kediaman Gus Mus sekitar pukul 11 siang. Turun dari mobil, Prabowo disambut keluarga kiai kharismatik itu, lalu dipersilakan masuk. Prabowo yang tampil dengan kemeja safari warna putih dengan peci warna hitam, mengikuti ke ruang tamu. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan sejumlah petinggi Gerindra Jateng ikut mendampingi. Di dalam ruangan, hidangan makanan ringan seperti risol dan buah, tersaji di piring.
Tak berapa lama, Gus Mus keluar, menyalami dan merangkul lengan Prabowo. Pimpinan pondok pesantren Raudatut Thalibin itu, beberapa kali menepuk bahu lalu memegang lengan Prabowo.
Setelah itu, Prabowo dan Gus Mus melakukan pembicaraan tertutup. Pertemuan berlangsung gayeng. Setelah 1,5 jam, Prabowo keluar didampingi Gus Mus.
Kepada wartawan, Prabowo mengaku sudah lama ingin sowan ke Gus Mus. Eks Danjen Kopassus itu menghitung, terakhir bertemu dengan Gus Mus pada 2014 atau 8 tahun lalu.
Menurut Prabowo, niat untuk sowan Gus Mus, sebenarnya telah direncanakan sejak lama. Namun, beberapa kali tertunda, karena jadwal yang belum sesuai.
“Saya niat berapa kali, waktunya nggak cocok. Saya bisanya hari libur, Beliau juga banyak kegiatan. Alhamdulillah, hari ini bisa diterima. Sowan sebagai sesepuh, sebagai kiai, kita minta masukan-masukan untuk yang terbaik ke depan,” kata Prabowo.
Apa yang dibicarakan? “Beliau ingatkan kita untuk selalu bertindak mementingkan negara, mementingkan yang besar, mementingkan rakyat dan negara. Bertindak sebagai negarawan. Itu pesan Beliau ke saya dari dulu,” ungkapnya.
Saat ditanya soal pencapresan, Prabowo menanggapi dengan tertawa lepas. “Ndak perlu disinggung, karena pak Kiai sudah mengerti,” ujarnya, sambil terkekeh.
Pengamat politik M Qodari tak heran melihat Prabowo yang makin sering mengunjungi para kiai. Kata dia, kunjungan kepada para kiai sepuh itu sebagai strategi menjaga basis suara umat Islam. Menurut dia, Prabowo memperlihatkan arah baru segmentasi atau basis politik yang dituju, yaitu tokoh-tokoh NU.
Direktur Eksekutif Indo Barometer itu menilai upaya Prabowo merupakan langkah tepat, karena NU merupakan organisasi masyarakat terbesar di Indonesia. Dalam sebuah survei, massa NU itu selalu di atas 33 persen bahkan bisa mencapai 40 persen.
“Jadi menurut saya ini bisa menjadi game changer untuk Prabowo pada 2024,” kata Qodari.
Pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menilai, kunjungan yang dilakukan Prabowo ini sebagai upaya menjaga tingkat keterpilihan. Khususnya di wilayah Jawa Tengah yang dalam 2 kali pilpres, Prabowo selalu kalah.
“Ini strategi Pak Prabowo untuk mendapat dukungan suara di Jateng,” kata Hensat-sapaannya.(RM.ID)
Tinggalkan Balasan