Petenis Bau Kencur Kalahkan The Djoker

DENMARK, BANPOS – Petenis remaja asal Denmark Holger Rune secara mengejutkan mengalahkan petenis senior unggulan Novak Djokovic di Paris Master 2022, kemarin.

Petenis bau kencur berumur 19 tahun ini melumat The Djoker, julukan Novak Djokovic.

Rune bangkit dari ketertinggalan satu set untuk menang tiga set 3-6, 6-3, 7-5.

Rune menjadi pemenang termuda turnamen Paris setelah Boris Becker yang berusia 18 tahun pada 1986.

Rune menjadi petenis kelima musim ini yang memenangi Masters untuk pertama kali, dan menjadi petenis Denmark pertama yang masuk ke 10 besar pada peringkat ATP.

“Itu berarti segalanya bagi saya. Ini cara sempurna untuk menyelesaikan pekan ini. Ini adalah turnamen luar biasa,” kata Rune, seperti disiarkan AFP, kemarin.

Setelah memenangi gelar di Stockholm, dan runner-up di Sofia dan Basel, Rune memulai perjalanannya ke final keempat berturut-turut dengan menyelamatkan tiga match point di babak pembukaan untuk mengalahkan Stan Wawrinka.

Lalu, dia mengalahkan Hubert Hurkacz diikuti oleh Andrey Rublev, sebelum menyingkirkan Carlos Alcaraz ketika petenis nomor satu dunia itu mundur karena cedera perut.

Rune menghentikan 16 kemenangan beruntun Felix Auger-Aliassime untuk mengatur pertandingan melawan dengan Djokovic.

Pada pertandingan itu, Djokovic mematahkan servis Rune untuk memimpin 3-1.

Djokovic dengan nyaman bertahan mengantongi set pembuka dan tampaknya Rune berada di ujung tanduk ketika dia unggul 40-0 pada servis lawannya di gim pertama set kedua.

Tapi, Rune melawan balik dengan luar biasa untuk menggagalkan Djokovic dan kemudian mendapatkan momentum yang menguntungkannya dengan segera mematahkan servis untuk unggul 2-0 pada gim berikutnya.

Sehingga memaksa Djokovic bertarung di set penentuan.

Rune yang masih belum berpengalaman terlihat ketika melakukan kesalahan ganda saat mencoba servis kedua untuk memberi Djokovic keunggulan 3-1. Tapu, petenis Denmark itu menunjukkan karakteristiknya luar biasa untuk langsung memperbaiki hal itu.

Sebaliknya, Djokovic melakukan kesalahan ketika tekanan sedang tinggi, melepaskan pukulan forehand melebar untuk memberi Rune kesempatan servis untuk mendapatkan trofi.

Rune bertahan enam break point dalam gim terakhir sebelum mengamankan gelar setelah dua jam dan 34 menit menyele[1]saikan pertandingandi ibukota Prancis itu. (RM.ID)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *