Bocorin PM Albanese Bakal Hadiri KTT G20

INDONESIA, BANPOS – Hubungan Indonesia dan Australia menguat, di tengah momentum Presidensi G20 Indonesia tahun ini. Kerja sama kedua negara di berbagai sektor mendukung perekonomian akan terus didorong dalam pertemuan-pertemuan kerja sama di masa depan.

Berkaitan hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams di Jakarta pada Selasa (8/11). Berbagai isu kerja sama ekonomi bilateral dibahas dalam pertemuan yang berlangsung dengan suasana persahabatan yang hangat.

Mengawali pertemuan, Dubes Williams menyampaikan, dalam KTT G20 di Bali, rencananya Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese hadir, didampingi Menteri Keuangan Jim Chalmers, bersama delegasi pengusaha Australia.

“Australia mendukung Presidensi Indonesia dalam penye￾lenggaraan KTT G20 ke-17 di Bali pada 15-16 November 2022,” katanya.

Dalam sektor hubungan antar masyarakat kedua negara, Williams menceritakan perkembangan proses pemberian beasiswa G20 “Recover Together, Reco￾ver Stronger”. Beasiswa itu dari Pemerintah Australia kepada 10 pelajar Indonesia untuk dapat menempuh pendidikan Master maupun Doktoral di Australia.

Beasiswa tersebut diberikan khusus untuk program studi yang sesuai dengan area prioritas G20 Indonesia. Yakni arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, dan transformasi digital.

“Saat ini seluruh penerima beasiswa tengah dalam tahap persiapan di Bali dan akan memulai studi mereka di Australia tahun depan,” terang Williams.

Dalam sektor investasi dan infrastruktur, Indonesia dan Australia akan berpartisipasi dalam kegiatan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) di sela KTT G20 di Bali. Rencananya, Indonesia akan menyelenggarakan kegiatan PGII bersama dengan Amerika Serikat dan Komisi Eropa.

Sementara Menko Airlangga menjelaskan, Indonesia mengharapkan dukungan Australia dalam kegiatan tersebut untuk mewujudkan proyek infrastruktur strategis yang saling menguntungkan antara negara-negara berkembang dan maju.

Keduanya juga menyinggung rencana pelaksanaan pertemuan kedua Economic, Trade, and Investment Ministerial Meeting (ETIMM). Sebelumnya dijelaskan pada pertemuan Presiden Joko Widodo dan PM Australia dalam Annual Leaders’ Meeting di Canberra pada 10 Februari 2020, ETIMM merupakan pertemuan tahunan para menteri ekonomi, perdagangan dan investasi kedua negara untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi bilateral dan global.

Sebagai informasi, pertemuan ETIMM pertama telah diselenggarakan secara virtual pada 6 Juli 2021.

Selanjutnya, pada pertemuan tersebut Dubes Williams juga sempat membahas hasil konferensi Australian-Indonesian Business Council (AIBC) pafa 1-4 November 2022 di Darwin, Australia. Konferensi AIBC bertujuan meningkatkan hubungan perdagangan dan ekonomi antara kedua negara.

Konferensi yang bertema “Partnering for Growth￾Stronger, Together” tersebut dihadiri lebih dari 250 organisasi bisnis dan perwakilan Pemerinah Australia dan Indonesia.

Perlu diketahui, Indonesia dan Australia juga aktif dalam kerja sama ekonomi kawasan. Kedua negara merupakan partisipan aktif dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Putaran Perundingan IPEF yang pertama rencananya akan berlangsung di Australia pada pertengahan Desember 2022.

Menutup pertemuan tersebut, Airlangga dan Williams juga membahas kerja sama pembangunan ekonomi antar kedua negara.(RM.ID)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *