Diakui Dunia, Cak Imin: Indonesia Makin Konkret Tangani Perubahan Iklim

INDONESIA, BANPOS – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengapresiasi prestasi Indonesia yang mendapat pengakuan aksi iklim dari Bank Dunia.

Ia menilai pengakuan itu menjadi bukti Indonesia semakin konkret melangkah maju dalam penanganan perubahan iklim.

“Saya tentu mengapresiasi, bahagia dan berbangga Indonesia menjadi negara Asia Pasifik pertama yang menerima pengakuan aksi iklim. Ini artinya Indonesia makin konkret dalam penanganan perubahan iklim,” kata Cak Imin, sapaan akrabnya dalam keterangannya, Rabu (9/11).

Sebelum mendapat pengakuan dari Bank Dunia yang berwujud pembayaran dari program Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) senilai total USD110 juta, Indonesia juga mendapatkan pengakuan serupa dari Norwegia.

“Prestasi ini tentu terdapat peran masyarakat, termasuk masyarakat adat dalam menjaga lahan dan hutan secara berkelanjutan,” tutur Cak Imin.

Wakil Ketua DPR bidang Korkesra ini menyatakan, perubahan iklim merupakan ancaman global yang dampaknya akan dirasakan seluruh dunia tanpa terkecuali.

Terlebih muncul bukti sains dan kualitatif yang tidak bisa dibantah bahwa bumi semakin panas, cuaca ekstrem, permukaan air laut naik dan banjir dalam skala yang ekstrem.

“Semuanya akibat dari perubahan iklim. Perubahan iklim adalah ancaman katastropik (mematikan) bagi keberlanjutan dan kemakmuran semua negara dan semua penduduk dunia,” katanya.

Sebab itu, ia berkomitmen bersama PKB untuk terus mengampanyekan politik hijau, yakni politik yang berkomitmen untuk pemerataan ekonomi dan sekaligus berjuang menyelamatkan lingkungan hidup, mengatasi perubahan iklim, dan memastikan keadilan antar generasi.

Dia pun menegasikan dua solusi mengatasi perubahan iklim. Pertama, perubahan kebijakan, dan kedua adalah perubahan perilaku. Dua solusi ini disebutnya harus dilaksanakan berbarengan.

Perubahan di sisi negara menurut Cak Imin tidak cukup tanpa diimbangi perubahan perilaku masyarakat.

“Jadi perubahannya itu dari sisi supply dan sisi demand sekaligus. Dengan cara ini, pada tahun 2030, kita akan menambah sumber energi kita yang bersumber dari matahari, angin dan sumber-sumber energi renewable lainnya,” tukas Cak Imin.(RM.ID)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *