INDONESIA, BANPOS – Indonesia dan Inggris meluncurkan Laporan Kemajuan Dialog Perdagangan Hutan dan Komoditas Pertanian (FACT) di Konferensi Para Pihak (COP27), Sharm el-Sheikh, Mesir.
Peluncuran itu dikemas dalam diskusi bertajuk Forest and Climate Leaders’ Partnership: Unpacking FACT Dialogue, Traders Roadmap and Forest Tenure Pledge, di Paviliun Inggris pada COP27.
Acara itu dihadiri Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (Wamen LHK) Alue Dohong, dan Menteri Wilayah Luar Negeri, Persemakmuran, Energi, Iklim dan Lingkungan Inggirs Lord Goldsmith.
Duta Besar Inggris untuk RI Owen Jenkins mengatakan, pada COP26, 28 negara produsen dan konsumen terbesar berkomitmen untuk bekerja sama melalui FACT Dialogue dan Roadmap-nya.
Dengan bekerja sama melalui kemitraan ini, Indonesia dan Inggris dapat membawa perubahan yang sangat dibutuhkan untuk melindungi lingkungan alam yang berharga, seperti hutan hujan dan mengatasi perubahan iklim.
Jenkins pun terkesan pada kepemimpinan Indonesia. Dia berharap, Indonesia akan terus memimpin Dialog FACT bersama Inggris.
“Agar Indonesia dapat menyatukan negara-negara menemukan solusi. Yang dapat memperkuat pembangunan ekonomi, ketahanan pangan, dan meningkatkan mata pencaharian,” kata Jenkins, dalam keterangan tertulis kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Sementara Wamen Alue menjelaskan, dialog FACT perlu untuk terus menyediakan platform bagi Pemerintah dan pemangku kepentingan untuk bekerja sama, berbagi praktik dan membuat kemajuan atas aksi nyata yang mungkin terkait dengan kebijakan, pendekatan sukarela, teknologi, dan inovasi.
Sedangkan Menteri Goldsmith menyebut, COP26 di Glasgow, Inggris, merupakan momen penting. Kata dia, tantangan selanjutnya di COP27 adalah untuk memberikan hasil nyata.
“Dan mengubah ambisi ini menjadi tindakan nyata. Untuk mewujudkannya, kolaborasi sangatlah penting,” katanya.
Laporan Kemajuan Dialog FACT 2022 memperlihatkan kelanjutan dari komitmen anggota FACT dalam mempromosikan perdagangan dan pembangunan yang berkelanjutan, perlindungan hutan dan ekosistem penting lainnya, sebagai tujuan bersama.
Sejak penetapan FACT Roadmap pada COP26 yang dipimpin Indonesia dan Inggris, lebih dari 28 negara telah bekerja sama untuk mewujudkan aksi prioritas di Aksi Rencana Jangka Panjang. Dua dari 14 aksi telah selesai. Sedangkan enam lainnya sedang dalam proses.
Empat area tematik pada Peta Jalan Aksi adalah Trade and Markets (Pengembangan Perdagangan dan Pasar), Transparency and Traceability (Keterperiksaan dan Transparansi), Smallholder Support (Dukungan kepada Petani), dan Research and Development (Penelitian, Inovasi dan Pengembangan).
Dialog FACT mewakili lebih dari tiga perempat perdagangan global komoditas seperti minyak sawit, kedelai, kakao, daging sapi, dan kayu.
Tujuannya adalah untuk memutuskan hubungan antara produksi komoditas pertanian dan deforestasi. (RM.ID)
Tinggalkan Balasan