Saudara Yang Harus Dirangkul

TIMOR LESTE, BANPOS – Senayan mendukung Timor Leste menjadi anggota kesebelas perhimpunan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Diharapkan, kehadiran Timur Leste bisa memperkokoh ASEAN.

Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menilai, pengakuan Timor Leste menjadi bagian dari blok ASEAN adalah langkah yang baik untuk memperkuat Asia Tenggara. Hal ini akan memperkuat ekonomi dan sosio-budaya di blok Asia Tenggara ini.

“Timor Leste adalah saudara Indonesia yang harus dirangkul. Sejak awal, Indonesia selalu mendukung Timor Leste untuk menjadi bagian ASEAN,” ujar Syarief dalam keterangannya, kemarin.

Syarief bilang, komitmen Indonesia untuk mendukung persiapan Timor Leste untuk menjadi anggota sejak awal memang sangat besar. Bahkan, pembahasan mengenai Timor Leste ini masih terus berlan¬jut sampai pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Kamboja.

Politikus Demokrat ini men¬dorong ASEAN harus semak¬simal mungkin untuk meme¬lihara kesatuan dan sentralitas di negara-negara kawasan Asia Tenggara. Kehadiran Timor Leste sebagai negara kesebelas komunitas ASEAN semakin memperkuat kawasan Asia Tenggara dalam menghadapi berbagai tantangan, baik tan¬tangan ekonomi hingga sosio-politik global.

Syarief menyebut saat ini, ASEAN tengah menghadapi dua tantangan yang sangat berat. Pertama, menavigasi rivalitas kekuatan besar yang semakin tajam di dunia Internasional. Kedua, memastikan ASEAN tetap relevan dan patuh terhadap piagam ASEAN, serta sesegara mungkin menyelesaikan krisis di Myanmar.

Ia meminta ASEAN harus menjadi penjaga stabilitas ka¬wasan. Caranya, komunitas ASEAN harus memberikan bukti bahwa kawasan Asia Tenggara adalah kawasan yang solid dan aman untuk dalam berbagai aktivitas masyarakat kawasan. “ASEAN harus menjadi episen¬trum baru pertumbuhan ekonomi global,” harap dia.

Mantan Menteri Koperasi dan UKM ini akan terus men¬dukung Pemerintah Indonesia untuk turut aktif dalam ASEAN. Terlebih, dalam beberapa waktu mendatang, Indonesia akan menjadi Presidensi ASEAN se¬hingga Indonesia harus menjadi garda terdepan dalam menguat¬kan peran ASEAN di tingkat global.

Sementara, Duta Besar Timor Leste untuk Kamboja, Kupa Lopes mengucapkan terima kasih kepada Kamboja atas “du¬kungan yang tak tergoyahkan” dalam mendorong masuknya Timor Leste ke dalam kelompok itu. Dia bilang Dili (ibu kota Timor Leste) dengan senang hati mematuhi misi pencari fakta untuk memungkinkan Timor Leste memperoleh keanggotaan penuh tahun depan.

“Kami antusias bergabung dalam ASEAN. Ini sangat penting bagi Timor Leste, dan ini penting bagi ASEAN juga,” kata Lopes dalam keterangannya, kemarin.

Lopes mengatakan, laporan final dari dewan koordinasi itu akan diajukan dalam KTT tahun depan di Jakarta untuk diadopsi bersamaan dengan permintaan resmi negaranya untuk menjadi anggota.

Seperti diketahui, Timor Leste merdeka dari Indonesia melalui referendum yang diawasi PBB pada 1999. Pada 2002, Timor Leste secara resmi diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menjadikannya negara demokrasi termuda di Asia.

Selanjutnya, Timor Leste resmi mengumumkan wacana untuk masuk ASEAN sejak tahun 2011. Wacana tersebut juga telah mendapat dukungan dari Indonesia sebagai salah satu negara pemrakarsa ASEAN.

Indonesia yang akan menjadi ketua ASEAN di 2023 menda¬tang juga sempat memprioritas¬kan Timor Leste dapat bergabung dalam perhimpunan negara Asia Tenggara tersebut.(RM.ID)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *