AMERIKA, BANPOS – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan, informasi awal menunjukkan tidak mungkin jika rudal yang jatuh dan memicu 2 orang tewas di Polandia, ditembakkan dari wilayah Rusia.
“Amerika Serikat dan NATO sedang menyelidiki ledakan yang menewaskan dua orang di Polandia, tetapi informasi awal menunjukkan ledakan itu mungkin bukan ditembakkan dari Rusia,” kata Presiden AS Joe Biden kepada wartawan di sela Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20), di Bali, Rabu (16/11).
Pernyataan itu disampaikan Biden kepada wartawan saat ditanya apakah terlalu dini untuk menyebut proyektil yang jatuh di Polandia ditembakkan dari wilayah Rusia.
“Ada informasi awal yang membantah itu. Saya tidak ingin mengatakannya hingga kita benar-benar menyelidikinya,” ucap Biden.
Namun dia menambahkan, “Berdasarkan lintasannya sepertinya rudal itu tidak ditembakkan dari Rusia. Tapi kita lihat saja nanti.”
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Polandia melaporkan, sebuah rudal buatan Rusia jatuh di area pedesaan Polandia, Przewodow, yang lokasinya dekat dengan perbatasan Ukraina. Rudal itu memicu ledakan yang menewaskan sedikitnya dua orang.
“Pada pukul 15.40 (waktu setempat) di desa Przewodów di poviat Hrubieszów di Provinsi Lubelskie, sebuah rudal buatan Rusia jatuh, menewaskan dua warga Republik Polandia,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia, Lukasz Jasina, dilansir Reuters.
Akibat jatuhnya rudal itu, para pemimpin negara anggota Group of Seven (G7) melakukan pertemuan darurat di Bali. Hadir dalam rapat tersebut di antaranya pemimpin Jerman, Kanada, Belanda, Spanyol, Italia, Prancis, dan Inggris.
Presiden Polandia Andrzej Duda dalam pernyataan terpisah menyatakan pihaknya tidak mengetahui siapa yang menembakkan rudal tersebut. Namun dia menekankan bahwa rudal itu ‘kemungkinan besar diproduksi di Rusia’.
Rusia dalam tanggapannya menyatakan bantahan keras. Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilansir Reuters, membantah adanya serangan militer ke dekat perbatasan Ukraina-Polandia.
“Tidak ada serangan terhadap target-target di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia yang dilakukan dengan alat penghancur Rusia,” kata Kemhan Rusia dalam pernyataannya.
Kemhan Rusia menyebut laporan itu sebagai ‘provokasi yang disengaja yang ditujukan untuk memicu eskalasi situasi’. Ditegaskan Kemhan Rusia, puing-puing rudal yang ditemukan di lokasi di Polandia ‘tidak ada hubungannya dengan senjata Rusia’.(RM.ID)
Tinggalkan Balasan