SULAWESI, BANPOS – Dalam rangka mempromosikan keragaman budaya Indonesia, Lembaga Seni Budaya Batara Gowa dari Kota Makasar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyelenggarakan pertunjukan seni dan budaya bertajuk Indonesian Scent. Pertunjukan itu digelar di Salla Dalles, Bucharest, Rumania, Senin (14/11).
Gelaran pentas seni dan budaya itu merupakan hasil kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bucharest, dengan Nirmal Art.
Bertindak selaku Project Manager ialah, alumni Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) Victor Nicolae Cioabanu.
Pertunjukan Indonesian Scent dibuka Duta Besar Indonesia (Dubes RI) untuk Rumania M Amhar Azeth. Dubes Amhar mengatakan, banyak keragaman budaya Indonesia yang bisa ditampilkan. Tidak hanya budaya Jawa maupun Bali.
Amhar menambahkan, hubungan Indonesia-Rumania telah terjalin cukup lama. Sehingga mampu menghadirkan berbagai kerja sama yang konstruktif.
Dia mencatat, untuk wilayah Eropa Timur, jumlah wisatawan asal Rumania yang berkunjung ke Indonesia terutama Bali, menjadi salah satu yang terbesar.
“Dengan hadirnya penampilan seni dan budaya asal Makassar, diharapkan masyarakat Rumania semakin mengenal keragaman dan kekayaan budaya Indonesia,” kata Amhar, dalam keterangan KBRI Bucharest, kemarin.
Nirmal Art merupakan asosiasi kelompok profesional. Anggotanya terdiri dari akademisi dan praktisi seni budaya yang berpengalaman dalam menyelenggarakan acara seni dan budaya internasional di Rumania. Pentas seni dan budaya hari itu, dihadiri sekitar 200 pengunjung.
Tema yang diusung adalah Lino. Artinya, dunia atau alam semesta. Lino menggambarkan perspektif rakyat Makassar dan Bugis mengenai konsep kosmologi yang melekat dan dipelihara dalam pemahaman filosofi Sulapa Appa (bujur sangkar). Di mana tiap sisi mewakili unsur api, air, tanah dan udara.
Dari perspektif itulah, orang Makassar dan Bugis memiliki pandangan. Bahwa alam semesta terdiri dari empat unsur dasar yang terangkai bersama sebagai suatu sistem atau kesatuan yang terjalin rumit amun sangat teratur.
Rangkaian tari, musik dan ritual, berlangsung kurang lebih dua jam, menghadirkan tiga pertunjukan. Empo ri Lino, Ma’lino, dan Loangeng Lino. Pertunjukan berjalan dengan lancar.
Serta mampu menyuguhkan kehangatan bagi para penonton dari beragam latar belakang. Baik masyarakat umum, pejabat pemerintah, pebisnis, pelajar dan mahasiswa, serta masyarakat Indonesia yang berdomisili di Rumania.(RM.ID)
Tinggalkan Balasan